Kementerian PUPR Tuntaskan Pengendali Banjir di Palembang

Kementerian PUPR tuntaskan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palembang untuk mereduksi banjir akibat melimpasnya Sungai Bendung.
Kementerian PUPR tuntaskan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palembang untuk mereduksi banjir akibat melimpasnya Sungai Bendung. (Foto:Tagar/PUPR)

Palembang - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tuntaskan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palembang untuk mereduksi banjir akibat melimpasnya Sungai Bendung yang bermuara di Sungai Musi. 

Upaya mengurangi banjir dilakukan dengan cara mempercepat aliran Sungai Bendung dengan normalisasi sungai dan pembangunan pompa banjir di Hilir Sungai Bendung. Pembangunan dilengkapi dengan kolam retensi dan pintu air otomatis yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Ditjen Sumber Daya Air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.

"Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat penting seperti bendungan pengendali banjir, Sabo Dam, jembatan Bailey, dan rumah tahan gempa," kata Menteri Basuki.

Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama

Kolam dilengkapi enam pompa berkapasitas masing-masing 6.000 liter per detik dan bangunan rumah pompa dan genset. Fungsi Pompa banjir ini adalah memompa air dari Sungai Bendung menuju Sungai Musi pada saat tinggi muka air Sungai Musi lebih tinggi dari Sungai Bendung.

Lokasi pembangunan kolam dan pompa pengendali banjir berada di Jalan Aligatmir, Kecamatan Ilir Timur III, Kota Palembang. 

Kepala BBWSS Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, normalisasi dan pembangunan kolam retensi serta stasiun pompa tersebut telah dioperasikan sejak akhir tahun 2019.

"Total luas DAS Bendung itu sekitar 1500 ha, bila terjadi debit 10 tahunan luas yang terkena banjir sekitar 285 ha, dengan adanya pompa berkurang menjadi 45 ha, jadi efektivitasnya sekitar sekitar 240 ha. Ini kita operasikan kalau di hulu hujan dan Sungai Musi sedang pasang," jelasnya.

Selain stasiun pompa Sungai Bendung, Birendrajana mengungkapkan juga telah menyelesaikan revitalisasi Kolam Retensi Komplek Brimob di Jalan Demang Lebar Daun. Revitalisasi dilakukan untuk memperluas kolam retensi hingga sekitar 3 hektare dan dilengkapi dengan sistem pompa air berkapasitas 2x250 liter per detik untuk mengalirkan kelebihan air ke aliran Sungai Sekanak.

Total anggaran pembangunannya mencapai sekitar Rp 18 miliar yang dilakukan secara bertahap sejak 2018 hingga 2019. "Hingga saat ini revitalisasi Kolam Retensi Komplek Brimob sudah terbukti cukup efektif dimana sudah tidak lagi ada genangan di Jalan Demang Lebar Daun saat hujan turun," ujar Birendrajana. []

Baca juga:

Berita terkait
Menteri PUPR Hadiri Peresmian Tol Kayu Agung - Palembang
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri peresmian ruas tol Kayu Agung-Palembang (Kramasan).
Kementerian PUPR Menanam 6.600 Pohon
Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol melakukan upaya penghijauan dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 6.600 pohon.
BPSDM PUPR Gelar Pelatihan Pengelolaan Banjir Terpadu
BPSDM Kemen PUPR melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Banjir Terpadu.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.