Jakarta - Kementerian Keuangan, akan mendesain ulang atau merombak program dana pensiun. Nantinya, tata kelola dana pensiun berdasarkan keseimbangan antara keuntungan yang cukup, pendanaan yang terjangkau, dan program berkelanjutan.
Kami sangat terbuka untuk mendengar bagaimana mempromosikan dan mendesain dana pensiun Indonesia di masa depan.
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, aset dana pensiun mencapai Rp 834 triliun per tahun 2017, meningkat dari Rp 561 triliun di tahun 2014. Askolani mengakui, dana pensiun belum memegang peranan yang signifikan pada perkembangan industri keuangan nasional.
Saat ini, sistem perbankan masih mendominasi industri keuangan nasional dengan porsi 78 persen. Sedangkan dana pensiun hanya 2,5 persen dari total aset sektor finansial. Di Indonesia ukuran industri dana pensiun dari total aset terhadap produk domestik bruto (PDB) masih jauh tertinggal dari peer countries seperti 5 negara Asia lainnya.

Oleh sebab itu, pemerintah memandang perlunya pengelolaan dana pensiun diatur ulang. "Kami sangat terbuka untuk mendengar bagaimana mempromosikan dan mendesain dana pensiun Indonesia di masa depan," kata Askolani Rabu 28 Oktober 2020.
Menurut Askolani, agar potensinya maksimal, dana pensiun harus dikelola dengan baik dan prudent atau hati-hati. Area inilah yang bisa diperbaiki di Indonesia. Contohnya, manajer dana pensiun di sini cenderung menempatkan aset mereka ke instrumen investasi jangka pendek dengan volatilitas rendah dan keuntungan yang sedikit.
- Baca Juga : Jangan Sembarangan Pakai Dana Pensiun Rp 1 Miliar
- Baca Juga : Dampak Corona, Aturan Dana Pensiun Diperlonggar
Praktek ini, tidak sesuai karakteristik program pensiun yang memiliki kewajiban atau liabilitas jangka panjang. Selain itu, penting untuk memastikan pengelolaan dana pensiun dibarengi dengan tata kelola pemerintahan yang baik khususnya untuk meningkatkan kepercayaan pada industri dana pensiun.
Askolani juga mengungkapkan, Indonesia perlu memastikan dana pensiun sejalan dengan best practice internasional. Dalam hal ini, kita bisa belajar dari pola pensiun Iran dan Thailand. Dana pensiun dinilai penting, tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan tetapi juga untuk menyediakan perlindungan pensiun untuk seluruh senior citizen di Tanah Air. []