Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) telah merealisasikan program Perlindungan Sosial yang menjadi bagian Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020 sebesar Rp 112,7 triliun dari pagu Rp 128,9 triliun.
Menteri Sosial Juliari P Batubara menyebut persentasenya terdata per 3 November 2020 sudah mencapai 87,44 persen. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
Dan Bansos Tunai Bagi KPM Sembako Non PKH terealisasi 100% dengan anggaran terealisasi penuh Rp 4,5 triliun
"Sisanya ini (anggaran) sudah dijadwalkan pencairannya di bulan November ini dan bulan Desember," kata Juliari P Batubara, saat memberikan keterangan pers perkembangan pemulihan ekonomi nasional, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 5 November 2020.
Juliari menyebut, hal itu dilakukan guna merealisasikan Keuangan PEN Perlindungan Sosial di Kemensos per 3 November 2020. Selain itu juga sebagai Program reguler Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah terealisasi 100 persen.
"Anggaran yang disalurkan sudah mencapai semuanya, yaitu Rp 36,71 triliun. Bansos beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH realisasinya telah mencapai Rp 3,29 triliun dari Rp 5,26 triliun atau 62,47 persen. Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT) realisasinya Rp 37,31 triliun dari Rp 43,12 triliun atau 86,52 persen, " ucapnya.
Juliari menjelaskan program dengan anggaran khusus Bansos Sembako Jabodetabek realisasinya Rp 5,65 triliun dari Rp 6,84 triliun atau 82,59 persen. Ia menambahkan, Bansos tunai (BST) realisasinya Rp 25,86 triliun dari Rp 32,4 triliun atau 79,80 persen.
- Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Keserasian Sosial & Kearifan Lokal
- Baca juga: Jokowi Realisasikan Program Perlindungan Sosial
"Dan Bansos Tunai Bagi KPM Sembako Non PKH terealisasi 100% dengan anggaran terealisasi penuh Rp 4,5 triliun," ucap Juliari. []