KemenkopUKM: Banpres Produktif Harus Tepat Sasaran

Kementerian Koperasi dan UKM, melakukan monitoring dan evaluasi Banpres Produktif agar tepat sasaran.
Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi UKM Ahmad Zabadi dan Asisten Deputi Bidang Simpan Pinjam Masrifa melakukan monitoring dan evaluasi Banpres Produktif. (Foto:Tagar Kemenkop UKM)

Jakarta – Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi UKM Ahmad Zabadi dan Asisten Deputi Bidang Simpan Pinjam Masrifa, mengunjungi beberapa daerah untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Banpres Produktif Usaha Mikro agar tepat sasaran, pencairan dan pemanfaatannya.

Salah satu daerah yang dikunjungi adalah Samarinda, Kalimantan Timur. Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur, realisasi Banpres Produktif Usaha Mikro (PUM) di Kalimantan Timur per 10 Oktober 2020 telah menyasar 89.248 pelaku usaha mikro dengan nilai Rp214 miliar.

Kalau kita mampu kelola ini dengan baik, tepat sasaran dan cepat penyalurannya, saya optimis program ini bisa dilanjutkan. Kita memang canangkan 2021.

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, Banpres PUM merupakan salah satu program PEN yang memiliki respons positif dari masyarakat. Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar Banpres PUM tepat sasaran dan cepat realisasinya.

"Kita arahkan tujuan Banpres Produktif ini agar tepat sasaran dan cepat realisasinya bagi pelaku usaha mikro, khusunya yang terdampak pandemi covid-19," kata Zabadi berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Rabu, 18 November 2020.

Kementerian Koperasi UKM Ahmad ZabadiDeputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi UKM Ahmad Zabadi. (Foto:Tagar/Kemenkop UKM)

Zabadi juga mengatakan, bahwa Kalimantan Timur merupakan daerah yang sangat potensial. Lantaran memiliki sumber daya manusia yang besar dan Banpres PUM dapat mengakselerasi bangkitnya para pelaku usaha mikro. Namun, harus disinergikan dengan pemerintah daerah agar usaha mikro di daerah dapat berkembang lebih pesat.

"Karena Banpres Produktif Usaha Mikro ini bukan sekedar charity, lebih kepada memberikan kesempatan kembali atau membangkitkan kemampuan pada pelaku usaha mikro untuk dapat mendorong stimulasi dan memulai kembali usaha yang terhenti akibat pandemi karena ketiadaan modal," tambah Zabadi.

Dia pun berharap, dengan ketepatan sasaran dan kecepatan realisasi, program Banpres PUM dapat terus berlanjut sampai 2021. Pasalnya, menurut Zabadi masih banyak pelaku usaha mikro yang membutuhkan Banpres PUM akibat terdampak akibat covid-19.

"Kalau kita mampu kelola ini dengan baik, tepat sasaran dan cepat penyalurannya, saya optimis program ini bisa dilanjutkan. Kita memang canangkan 2021 ini dilanjutkan," sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur M. Yadi Robyan Noor mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan untuk menambah 36.864 pelaku usaha mikro untuk mendapatkan Banpres PUM.

Yadi pun berharap, program Banpres PUM ini dapat berjalan baik dan mampu mengembalikan perekonomian masyarakat khususnya pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi covid-19.

"Mudah-mudahan ini tepat sasaran dan ikut menggerakan roda perekonomian kita. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik," kata Yadi.

Sementara, Asisten Deputi Bidang Simpan Pinjam Kementerian Koperasi dan UKM Masrifah menambahkan, realisasi Banpres PUM per 20 Oktober 2020 sudah mencapai Rp22,3 triliun atau mencapai 76,77%. Masrifah juga berharap percepatan realisasi terus dilakukan dengan tidak melupakan ketepatan sasaran.

"Inti dari program Banpres Produktif Usaha Mikro ini kita ingin tepat sasaran, pencairan dan pemanfaatan. Semoga hal itu dapat direalisasikan," jelas Masrifah.[]

Berita terkait
Teten: Soal Investasi Bodong, Tak Adil Cuma Koperasi Disorot
Perihal Investasi Bodong, Menkop UKM Teten Masduki mempertanyakan mengapa hanya Koperasi yang di permasalahkan, sedangkan non Koperasi tidak.
Teten Masduki: Produk UMKM Harus Mengarah Custom Product
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, Produk UMKM harus mengarah pada Custom Product agar lebih unik, Personal dan tak perlu bersaing harga.
Teten Masduki Ajak UMKM Pakai Fasilitas GSP Ekspor AS
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, GSP atau fasilitas perdagangan bebas tarif bea masuk, menjadi peluang bagi produk UMKM perluas pasar ke AS.
0
Anak Idap Lumpuh Otak, Sang Ibu Perjuangkan Ganja Medis Legal di CFD
Seorang Ibu Viral setelah melakukan aksinya dalam berjuang melegalkan Ganja Medis di Indonesia demi anaknya yang mengidap lumpuh otak.