Kemenko Marves: Pelabuhan Patimban Mampu Gerakkan Ekonomi RI

Kemenko Marves mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mampu menggerakkan perekonomian.
Kemenko Marves mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mampu menggerakkan perekonomian.(Foto:Tagar/Kemenko Marves)

Jakarta – Plt. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia GL Kalake mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dilengkapi dengan akses jalan tol yang menghubungkan Patimban.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada hari Munggu, 20 Desember 2020 telah melakukan peluncuran awal (Soft Launching) operasional Pelabuhan Patimban secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden Jokowi meminta agar Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk selain otomotif misalnya UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya.

“Pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya,” kata Ayodhia di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020.

Ayodhia menjelaskan, untuk melakukan finalisasi pembangunan Pelabuhan Patimban, Kemenko Marves terus bersinergi serta berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder. 

Adapun soft launching tersebut ditandai ekspor perdana kendaraan sebanyak 140 unit mobil antara lain Toyota, Daihatsu, dan Suzuki. Ekspor ini, dilakukan menggunakan Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd dengan tujuan Brunei Darussalam.

“Presiden Jokowi meminta agar Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk selain otomotif misalnya UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya, sehingga mampu bersaing di pasar global,” tutur Ayodhia.

Ayodhia menegaskan, pembangunan Pelabuhan Patimban yang masuk sebagai PSN ini mampu mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini dikenal padat dan sibuk. Pembangunan itu, diharapkan juga dapat sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang dan pelabuhan ini juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

“Proyek yang dimulai pada Juli 2018 hingga 2027 itu dilakukan melalui empat fase. Pembangunan Fase I yang meliputi pembangunan terminal, break water, jembatan penghubung, terminal kendaraan, dan jalan akses (paket pekerjaan oleh Kementerian PUPR). Kapasitas Fase I adalah 3,75 juta TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit) peti kemas, dan kapasitas terminal mobil sebesar 218 ribu mobil CBU,” ucapnya.

Kemudian, pada tahap II pada 2021-2024 di pelabuhan tersebut akan dibangun sebanyak kurang lebih 66 hektare dan tambahan untuk terminal mobil dengan kapasitas 600 ribu kendaraan bermotor (CBU). Kemudian tahun 2024-2025 akan dilakukan pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif kargo sebanyak 5,5 juta TEUs. 

“Pada tahap akhir di tahun 2026-2027 akan dilakukan pembangunan berupa terminal peti kemas dengan kumulasi kapasitas sebanyak 7,5 TEUs dan 600 ribu CBU,” sebutnya.

Pelabuhan ini, juga diharapkan mampu mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini dikenal padat dan sibuk. Serta sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang dan pelabuhan ini juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

Soft launching Pelabuhan Patimban itu sendiri, dihadiri secara langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Subang Ruhimat serta mewakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Ayodhia GL Kalake.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan regional metropolitan Rebana. Kawasan ini akan terdiri dari 13 kota industri baru dan jika kawasan metropolitan Rebana berhasil dengan Patimban sebagai cikal bakalnya, maka 4,3 juta pekerjaan akan tercipta dalam 15 tahun ke depan.

”Dan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sampai 4 persen untuk provinsi Jawa Barat yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Kang Emil. []

Berita terkait
Menko Luhut Gelar Indonesia China Tourism & Investment Forum
Kemenko Maritim dan Investasi memfokuskan pemulihan sektor pariwisata dengan menggelar Indonesia-China Tourism & Investment Forum.
Menko Luhut Minta Anies Kembali Perketat PSBB di Jakarta
Menko Luhut memerintahkan Gubernur Anies Baswedan untuk kembali memperketat PSBB di DKI Jakarta.
Luhut: Presiden Jokowi Siap Disuntik Vaksin Bareng Rakyat
Menko Luhut menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo siap disuntik vaksin corona bareng rakyat Indonesia.