Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan berlangsung pada pertengahan atau minggu kedua Januari 2021.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tramidzi mengatakan mereka akan memprioritaskan vaksinasi tahap pertama ini untuk tenaga kesehatan (nakes).
Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga kesehatan dan dilanjutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun, dibutuhkan 15 bulan untuk menyelesaikan vaksinasi
"Kami rasanya cukup optimis bisa sesuai dengan jadwal atau penjajakan yang sudah disusun bahwa vaksinasi bisa dimulai minggu kedua atau ketiga Januari 2021," kata Nadia saat konferensi pers daring, Minggu, 3 Januari 2021.
Dia mengatakan, pihaknya sangat optimis vaksinasi akan berjalan dengan baik. Sebab, mereka melihat perkembangan uji klinis di Turki dan Brazil yang menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, uji klinis yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran memperlihatkan hasil yang positif, maka dari itu dia meyakini jadwal vaksinasi akan tepat waktu.
Sebelumnya, pemerintah memperkirakan dibutuhkan 1 tahun lebih untuk dapat menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Tanah Air.
"Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga kesehatan dan dilanjutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun, dibutuhkan 15 bulan untuk menyelesaikan vaksinasi," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 Desember 2020.
Ia menjelaskan bahwa hal ini berdasar dari kalkulasi banyaknya penduduk yang akan menjadi sasaran vaksinasi. "Untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), pemerintah telah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia. Sesuai dengan standar dari WHO, tiap warga disuntik dua kali," jelasnya.
Katanya, tahap pertama periode vaksinasi Januari-April 2021 akan ditujukan kepada 1,3 juta petugas kesehatan yang tersebar di 34 provinsi. Tahap kedua ditujukan kepada 17,4 juta petugas publik dan 2,15 juta lansia yakni warga negara yang berusia di atas 60 tahun.
Berikutnya, program vaksinasi dilakukan pada periode April 2021-Maret 2022. Untuk tahap ketiga ditujukan kepada masyarakat rentan yakni yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang. Tahap keempat, pemerintah menargetkan 77,4 juta masyarakat lainnya untuk divaksin dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
- Baca juga: Budi Gunadi: Butuh 15 Bulan untuk Menyelesaikan Vaksinasi
- Baca juga: DPR Minta Pemerintah Buktikan Soal Hoaks Vaksin Sinovac
Saat ini pemerintah mengupayakan pengadaan vaksin dari 5 jalur. Empat produsen dari bilateral, yakni Sinovac dari Cina (100 juta), Novavax dari Kanada-Amerika (100 juta), Pfizer dari Jerman-Amerika (100 juta), AstraZeneca dari Swiss-Inggris (100 juta) dan satu berasal dari multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI (16-100 juta dosis).[]