Kemendikbudristek Beri Bantuan pada Korban Erupsi Gunung Semeru

Kemendikbudristek diketahui telah mengirimkan sejumlah bantuan kepada korban bencana awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru.
Ilustrasi - Tenda pembelajaran bagi para siswa korban Erupsi Gunung Semeru. (Foto: Tagar/Kemdikbud)

Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diketahui telah mengirimkan sejumlah bantuan kepada korban bencana awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru.

Berdasarkan data per 18 Desember 2021, dampak erupsi ini yang melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ini diketahui telah mengakibatkan 1 sekolah rusak berat, 5 sekolah rusak sedang, 19 sekolah terdampak, 3.398 siswa dan 262 guru mengungsi, serta 6 orang siswa meninggal.

Untuk memastikan layanan pendidikan di daerah tersebut tetap berjalan, Kemendikbud Ristek berhasil mengirimkan 33 tenda darurat yang akan dijadikan ruang kelas dan tim pendamping dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan (DItjen GTK).


Kemendikbudristek menghimbau guru Bimbingan Konseling dan atau guru lainnya agar segera dapat memberikan dukungan psikososial bagi peserta didik di lokasi terdampak erupsi Semeru.


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen Pauddikdasmen), serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur dan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana.

“Kita ketahui sejak erupsi Gunung Semeru terjadi, pembelajaran dan layanan pendidikan di satuan pendidikan terganggu. Sejak saat itu, Kemendikbud Ristek telah melakukan beberapa penanggulangan untuk memastikan layanan pendidikan di satuan pendidikan terdampak erupsi tetap berjalan dengan baik meski di tengah kondisi darurat,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Suharti dalam siaran pers “Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru” di website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Minggu, 19 Desember 2021.

Suharti menyebut bahwa pemerintah telah mengaktifkan Pos Pendidikan sebagai sarana koordinasi penanganan darurat dalam bidang pendidikan dan tengah mendirikan tenda kelas pembelajaran darurat di 17 titik, mulai dari jenjang pendidikan PAUD hingga sekolah menengah pertama (SMP).

“Proses pembelajaran pada wilayah terdampak bersifat situasional dan kondisional sehingga pelaksanaan pembelajaran menggunakan mekanisme pembelajaran darurat dengan model pembelajaran kolaboratif. Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) pada sekolah wilayah terdampak juga tentu bersifat kondisional, boleh dilaksanakan atau susulan,” katanya.

Selain tenda, Kemendikbud Ristek juga diketahui telah mengirimkan 2.223 paket perlengkapan belajar siswa dan santunan bagi keluarga korban yang dikoordinasikan dan dihimpun lewat Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur.

“Saat ini, sarana pendukung pembelajaran dan dukungan psikososial sangat diperlukan sekali untuk peserta didik yang berada di pengungsian. Dukungan dari semua pihak diperlukan untuk memberikan layanan pendidikan dalam situasi darurat dan pemulihan pasca bencana,” ujar Kepala LPMP Jawa Timur Rizqi.

Disisi lain, Kemendikbud Ristek juga ikut mendukung kebijakan-kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang terkait dorongan yang dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Lumajang untuk wajib menampung dan memberikan pelayanan pendidikan kepada para siswa pengungsi di seluruh wilayah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Di dalam kesempatan yang sama itu, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) Jamjam Muzaki diketahui juga ikut menyampaikan arahannya untuk memperbarui data pengungsi dan mendorong Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan se-Kabupaten untuk melakukan pencarian serta mendata para peserta pendidik terdampak yang berada di pengungsian.

Sementara itu, dalam kegiatan pembelajaran darurat ini, diketahui ada beberapa materi pelajaran yang akan diberikan kepada para siswa korban bencana, di antaranya materi terkait keamanan, keselamatan, perlindungan diri, cara penyelamatan dan evakuasi. Termasuk juga hal-hal yang terkait perilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan pengungsian.

“Kemendikbudristek menghimbau guru Bimbingan Konseling dan atau guru lainnya agar segera dapat memberikan dukungan psikososial bagi peserta didik di lokasi terdampak erupsi Semeru,” kata Jamjam.

(Eka Cahyani)


Berita terkait
PLN Raih DUDI Awards 2021 dari Kemendikbudristek
Program TJSL PLN berbasis pendidikan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan di bidang ketenagalistrikan
Cek Bantuan Kuota Gratis dari Kemendikbudristek, Cair Besok
Kemendikbud Ristek akan menyalurkan bantuan subsidi kuota data internet ini pada 11-15 September, 11-15 Oktober, dan 11-15 November 2021.
Kemendikbudristek Gelar Lomba Inovasi Musik Nusantara
Kemendikbudristek gandeng Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti Foundation) menggelar lomba Inovasi Musik Nusantara sebagai pelestarian budaya.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina