Mendikdasmen Sebut untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045 Perlu Penguatan pada Kualitas Pendidikan

Abdul Muti mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 perlu penguatan pada kualitas pendidikan di segala lini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu\\'ti. (Foto: Tagar/Dok istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 perlu penguatan pada kualitas pendidikan di segala lini.

"Dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka kita memang harus memperkuat kualitas pendidikan dasar, pendidikan menengah, bahkan pendidikan prasekolah," katanya di Palangka Raya, Jumat malam.

Hal itu disampaikan Abdul Mu'ti pada malam silaturahim bersama Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng, serta sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.

Abdul Mu'ti mengajak semua pihak untuk merefleksi mengenai Indonesia Emas 2045. Pada 20 tahun ke depan, wajah dari Indonesia 2045 adalah mereka yang saat ini belajar di Taman Kanak-Kanak, SD, SMP maupun SMA sederajat.

"Oleh karena itu, wajib belajar sesuai rancangan pembangunan jangka menengah adalah wajib belajar 13 tahun yang dimulai prasekolah, taman kanak kanak. Kami memiliki tanggung jawab mewujudkan itu," ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa suatu penelitian menunjukkan anak-anak yang memiliki pengalaman belajar di Taman Kanak-Kanak diyakini memiliki capaian pembelajaran dan ketahanan belajar lebih baik, dibanding yang tak punya pengalaman belajar di Taman Kanak-Kanak.

Lebih lanjut Mendikdasmen menjelaskan, terkait ini pihaknya telah membuat MoU bersama Kemendes. Adapun pihaknya memiliki target dalam lima tahun, yakni mewujudkan satu desa satu TK/PAUD.

"Sangat penting bagi kita membangun Indonesia di masa depan. Kemudian kalau kita bicara bonus demografi, 2030 tinggal beberapa saat lagi, dan mereka ini harus punya fondasi yang baik," tuturnya.

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dan perhatian besar dari Mendikdasmen, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar dan menengah.

"Sumber daya manusia unggul menjadi kunci utama untuk mempercepat pembangunan daerah dan memeratakan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Agustiar pun memastikan Pemprov Kalteng tegak lurus dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, di antaranya dengan menyelaraskan program pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dengan program Asta Cita, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), lumbung pangan nasional, hingga pencegahan stunting.

Pakar pendidikan inklusif dari Beijing Normal University Prof. Wangqian Fu mengatakan teknologi kecerdasan buatan atau AI dapat diterapkan untuk memperkuat pendidikan inklusif.

"Teknologi termasuk kecerdasan buatan telah diterapkan di China untuk mendukung dan memperkuat pendidikan inklusif. Hal itu memungkinkan anak-anak dengan berbagai kebutuhan untuk mendapatkan perhatian lebih," ujar Wangqian dalam The 1st Global Special Education Teacher (GSET) Forum yang diselenggarakan LSPR Institute of Communication and Business di Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.

Forum yang menghadirkan sejumlah pakar pendidikan inklusif tersebut bertujuan untuk meningkatkan strategi pengajaran di berbagai kelas dengan tema “Inclusive Teaching Strategies for Diverse Classrooms”.

Forum yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta tersebut menjadi kesempatan bagi para peserta untuk memperkuat jaringan dan memperdalam pemahaman mereka tentang strategi pengajaran inklusif yang dapat diterapkan di ruang kelas yang beragam.

Pakar pendidikan inklusif dari Hosei University Tokyo Prof. Dr. Ryuhei Sano menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang melibatkan teknologi sebagai alat bantu dalam mengatasi hambatan belajar.

CEO dan Founder of LSPR Institute of Communication and Business, Dr. (H.C). Prita Kemal Gani, mengatakan forum itu dibentuk untuk saling tukar pikiran antar ahli pendidikan inklusif.

"Kita bisa belajar banyak dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan yang sudah lama mengembangkan pendidikan inklusif dengan baik," kata Prita.

Prita juga menekankan pentingnya memperkuat pendidikan inklusif di Indonesia. Pendidikan inklusif bukan sekadar konsep, kata Prita, tetapi sebuah komitmen jangka panjang untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Dalam kesempatan tersebut juga diselenggarakan penganugerahan GSET Inclusion Award 2025 yang diberikan kepada 12 sekolah yang berkomitmen menyelenggarakan pendidikan inklusif serta pendidikan khusus. []

Berita terkait
Mendikdasmen Segera Wajibkan Guru Ikut Pelatihan Secara Rutin Bersama BPMP
Mendikdasmen Abdul Muti akan mewajibkan seluruh guru untuk mengikuti pelatihan secara rutin yang bekerja sama dengan BPMP.
Mendikdasmen: Study Tour Tetap Diperbolehkan Asalkan Aman dan Terencana
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengimbau sekolah untuk tetap berhati-hati dalam mengadakan study tour dengan memperhatikan aspek keamanan dan kualitas transportasi.
Mendikdasmen Sebut Libur Sekolah Jelang Idul Fitri Tetap Dimulai 26 Maret 2025
Beredar di media sosial soal libur sekolah jelang Lebaran yang bertambah. Semula libur yang berlaku pada 26 Maret-8 April.