PLN Raih DUDI Awards 2021 dari Kemendikbudristek

Program TJSL PLN berbasis pendidikan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan di bidang ketenagalistrikan
PT PLN (Persero) meraih Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) Awards tahun 2021. (Foto: Tagar/PLN)

Jakarta - PT PLN (Persero) meraih Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) Awards tahun 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas dedikasi dalam pembangunan pendidikan vokasi di Tanah Air.

Penghargaan Program TJSL berbasis pendidikan ini diberikan Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berdasarkan usulan-usulan satuan pendidikan vokasi, baik dari jenjang SMK, perguruan tinggi vokasi, dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Selain memberikan penghargaan ke PLN, terdapat 39 perusahaan atau asosiasi lainnya yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan upaya menciptakan kemitraan yang selaras atau istilahnya match tentu tidaklah mudah. Menurutnya, ciri khas pendidikan vokasi adalah link and match, dibuktikan dengan kemitraan.


PLN memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran yang terkait dengan metode praktek.


"Melalui DUDI Awards, kami memberikan apresiasi kepada DUDI dan asosiasi yang telah berkontribusi dan memberikan dedikasi kepada pendidikan vokasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu,

Dirjen Wikan berharap melalui ajang DUDI Awards, bukan hanya kemitraan antara industri dan vokasi yang akan semakin erat, tetapi juga disertai dengan komitmen pemerintah dalam perbaikan mutu pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) vokasi yang unggul dan terampil.

Terkait program vokasi, PLN terbukti konsisten mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bekerja di industri ketenagalistrikan. Program yang digulirkan sejak 2017 ini fokus pada peningkatan kompetensi bagi tenaga pendidik (guru) dan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, program vokasi SMK diselaraskan dengan kurikulum pembelajaran sesuai kebutuhan industri ketenagalistrikan.

"PLN memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran yang terkait dengan metode praktek," ujarnya.

Agung mengatakan program vokasi PLN Group memberikan berbagai dukungan, seperti meningkatkan kemampuan guru, memberikan pembekalan siswa peserta magang, bantuan biaya asuransi, pelaksanaan uji kompetensi, hingga perekrutan siswa lulusan peserta vokasi.

PLN memiliki beragam program vokasi Sekolah Menengah Kejuruan, yakni di bidang ketenagalistrikan, kompetensi pembangkit, kompetensi transmisi, kompetensi distribusi, dan program vokasi generasi penerang bangsa.

"Setidaknya, hingga 2021 ada 111 siswa yang terserap menjadi tenaga kerja di PLN group dan perusahaan lainnya," katanya.

Adapun program vokasi SMK merupakan salah satu program TJSL prioritas untuk peningkatan kompetensi siswa di bidang kelistrikan. Diharapkan, program vokasi akan mendukung pengembangan dunia pendidikan.

Pasalnya, dengan adanya program 35 Gigawatt (GW) dan 7 GW (carry over), kebutuhan tenaga kerja ketenagalistrikan setidaknya mencapai 656.895 orang. Agung menjelaskan, program vokasi PLN Group siswa SMK telah dinikmati oleh 2.070 siswa dalam kurun 2017 - 2020.

"Rencana program 2021 hingga 2023 akan menyasar 380 siswa," ucapnya. []

Berita terkait
PLN Tambah 25 SPKLU di Jakarta Tahun Depan
PLN juga membuka opsi kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain untuk mendorong akselerasi fasilitas SPKLU.
PLN Raih Penghargaan The Best State Owned Enterprise In Nation Building
PLN meraih penghargaan The Best State Owned Enterprise In Nation Building dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2021. Simak selengkapnya.
Dukung Green Tourism, PLN Bakal Terangi Destinasi Wisata
PLN mendukung penuh kawasan pariwisata yang menonjolkan Green Tourism dengan menyediakan pasokan listrik dari yang andal dan bersih.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.