Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam menyampaikan pihaknya telah menyiapkan subsidi dana kuota untuk siswa, mahasiswa serta tenaga pengajar, seperti yang diwacanakan Mendikbud Nadiem Makarim. Hak itu bertujuan untuk mendukung peserta didik dan tenaga pengajar dalam mengikuti pembelajaran via online atau daring selama pandemi Covid-19.
Nizam menyebut, saat ini pihaknya telah melakukan pendataan ulang untuk memastikan nomor gawai yang didata sudah valid. Dia berpandangan, cara itu dilakukan semata-mata ingin mengantisipasi pengisian kuota kepada nomor yang telah tidak aktif.
Jadi kita perlu memastikan kalau itu tepat sasaran betul-betul mencapai siswa, mahasiswa, guru, dan pengajar lainnya
"Karena sudah siap, kami tinggal menunggu update data, jadi pertama itu sebelum kita luncurkan update data dari seluruh siswa dan mahasiswa menjadi nomor satu, sebetulnya kami sudah minta ke perguruan tinggi sejak 21 Agustus kemarin. Meskipun waktu itu belum sepenuhnya disetujui anggarannya. Sudah kita minta untuk mengupdate nomor hp yang digunakan untuk pembelajaran," kata Nizam dalam webinar bersama Tagar.id, Senin, 7 September 2020.
Pihaknya juga mengaku harus kembali mengkonfirmasi pihak penerima subsidi kuota. Update atau pembaharuan data terus dilakukan hingga batas konfirmasi sekolah dan perguruan tinggi pada tanggal 11 September mendatang.
"Termasuk juga kesediaan dari mahasiswa untuk mendapatkan bantuan pulsa karena belum tentu semua orang mau dibantu ya. Jadi kita pastikan bahwa data ya update sehingga tepat sasaran. Sampai dengan hari kemarin sekitar separuh yang sudah mengupdate data dan kita batasi sampai dengan tanggal 11 September setelah itu nanti akan kita launching untuk yang bulan pertama," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kuota akan diberikan siswa, mahasiswa dan tenaga pengajar selama empat bulan kedepan.
- Baca juga: Kemendikbud: Rp 1,49 T untuk Laptop Guru dan Siswa
- Baca juga: Operator Banyak Rugi, Subsidi Kuota Nadiem Diragukan
"Jadi selama bulan September, Oktober, November, Desember selama 4 bulan ini akan diberikan bantuan kuota akses Internet. Jadi kita perlu memastikan kalau itu tepat sasaran betul-betul mencapai siswa, mahasiswa, guru, dan pengajar lainnya," kata Nizam.[]