Keluarga Buka Plastik Jenazah PDP Corona di Aceh

Plastik pembungkus jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Aceh dibuka oleh pihak keluarga dan dimandikan.
Pekerja memproduksi peti khusus jenazah COVID-19 di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Banten, Rabu, 25 Maret 2020. Peti mati khusus jenazah COVID-19 tersebut dilapisi alumunium foil di semua sisi untuk mencegah penyebarannya dan dikirim ke rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 di Provinsi Banten. (Foto: Antara/Fauzan)

Lhokseumawe – Plastik pembungkus jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berinisial EY, 42 tahun, dibuka oleh pihak keluarga dan dimandikan di Desa Puloe Trieng, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.

Jurubicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Utara, Andre Prayudha mengatakan, warga Aceh Utara yang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan tersebut, meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh.

“Awalnya pasien itu berangkat ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh dari Kabupaten Bireuen. Setelah meninggal dunia, kemudian pihak keluarga sepakat untuk memakamkan di Kabupaten Aceh Utara,” ujar Andre, Jumat, 27 Maret 2020.

Andre menambahkan, pihak keluarga bersikeras bahwa, almarhum meninggal dunia bukan diakibatkan karena virus corona, tetapi karena sakit normal yang telah dideritanya sejak berada di Malaysia.

Setelah meninggal dunia, kemudian pihak keluarga sepakat untuk memakamkan di Kabupaten Aceh Utara.

Atas dasar tersebut, maka pihak keluarga pasien yang berstatus PDP itu membuka bungkusan plastik yang telah dipasang oleh petugas medis dan dimandikan, seperti prosesi yang biasanya dilakukan.

“Karena dasar itulah makanya pembungkus plastik itu dibuka. Seluruh rang yang terlibat memandikan jenazah tersebut langsung disemprot cairan disinfektan. Bahkan, rumah duka dan seluruh rumah disekitar lokasi itu juga telah disemprot cairan disinfektan,” tutur Andre.

Baca juga: Pasien PDP yang Meninggal di Aceh Positif Corona

Kemudian, sejumlah personel Polisi, TNI dan tenaga Puskesmas turun ke lokasi untuk menyemprot. Penyemprotan harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus corona.

Seluruh warga yang kontak langsung dengan jenazah, diminta mengarantina mandiri di rumah selama 14 hari ke depan, di bawah pengawasan petugas medis dari Puskesmas Syamtalira Bayu.

“Bagi pihak keluarga kami imbau bahwa, meskipun hasil tesnya belum keluar maka protokol pemakaman harus diikuti sesuai petunjuk yang telah ditetapkan. Ini upaya mencegah penyebaran virus dan kami harap masyarakat memahaminya untuk kebaikan bersama,” kata Andre. []


Berita terkait
Hindari Keramaian, Pasar Atjeh Banda Aceh Ditutup
Mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Aceh, pusat perbelanjaan di Kota Banda Aceh, Pasar Atjeh ditutup untuk sementara waktu.
Gara-gara Dilarang Ngopi Pemuda Aceh Pukul Polisi
Mahasiswa di salah satu universitas di Kota Banda Aceh memukul aparat kepolisian karena kesal dilarang duduk di warung kopi.
DPRK Banda Aceh Alihkan Dana Rp 1,2 Miliar Beli APD
DPRK Banda Aceh bersepakat untuk mengalihkan dana perjalanan dinas seluruh anggota dan sekretariat dewan setempat sebesar Rp 1,263 miliar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.