Batu - Satu dari tujuh belas orang yaitu Jopi Pranata, 17 tahun, melakukan pendakian tujuan Gunung Butak, Kota Batu, Jawa Timur dikabarkan hilang sejak Jumat 10 April 2020 kemarin. Diduga Jopi mengalami kerasukan dengan berlari keluar jalur pendakian dan melompat ke semak-semak.
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agus Sedayu menyampaikan pihaknya dengan beberapa personel lainnya masih melakukan pencarian. Hingga saat, dikatakannya sudah masuk pencarian hari ketiga dan belum juga membuahkan hasil.
Kami hanya menemukan sepatu, kaos kaki dan topi milik survivor Jopi ini.
"Semua tim masih melakukan proses pencarian lebih lanjut di Pos Parangtejo. Nanti, kami informasikan lebih lanjut perkembangannya," ungkapnya kepada Tagar dalam keterangan tertulisnya kepada Tagar, Senin, 13 April 2020.
Menurut keterangannya, ke tujuh belas pendaki ini awalnya berangkat pada Jumat 10 April 2020 pukul 08.00 Wib dengan tujuan Gunung Butak. Kemudian, rombongan tiba di Pos 3 atau dekat Kali Ampuh untuk beristirahat sekitar pukul 19.00 Wib.
Saat akan melanjutkan perjalanan, survivor atas nama Jopi Pranata itu dikatakannya tiba-tiba lari ke arah bawah atau keluar dari jalur pendakian dan melompat ke semak-semak. Ketika dikejar di sekitar daerah survivor terakhir kalinya sudah tidak ditemukan jejaknya.
"Kami hanya menemukan sepatu, kaos kaki dan topi milik survivor Jopi ini. Dari jarak 50 meter juga tidak ditemukan jejaknya," ujarnya.
Sejak dinyatakan hilang itu, rombongan pendaki ini ini berinisiatif untuk mencari survivor dengan mendirikan tenda di Pos 3. Namun, selama dua hari pencarian itu tidak membuahkan hasil. Sehingga akhirnya salah satu rombongan melaporkan ke Polsek Batu.
"Dari situlah, kepolisian bersama Perhutani, Linmas, warga, relawan dan dua orang rekan korban berangkat sejak tadi pagi melalui jalur Parangterjo, Desa Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang untuk melakukan pencarian," kata dia.
"Saat ini, personel dari Basarnas Surabaya, Koramil Junrejo, Polsek Junrejo, Perangkat Desa Tlekung, Tagana Kota Batu, RAPI Kota Batu, Linmas Tlekung dan warga setempat melakukan koordinasi untuk operasi pencarian lebih lanjut di Pos Parangtejo," tuturnya. []