Kelompok Jihadis Nyatakan Khilafah Islam di Mozambik

Sebuah kelompok jihadis Islam tak dikenal yang kerap meneror kawasan Mozambik Utara menginginkan kekhalifahan Islam di negeri kaya sumber daya itu.
Cover. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan P)

Jakarta - Sebuah kelompok jihadis Islam tak dikenal yang kerap meneror kawasan Mozambik Utara selama lebih dari dua tahun, kian gencar melancarkan aksinya. Mereka secara terbuka mengungkap identitas dan menyatakan tujuannya ialah menginginkan kekhalifahan Islam di atas negeri yang kaya sumber daya tersebut.

Dalam beberapa minggu belakangan ini, kelompok ekstremis itu telah memasuki gedung-gedung pemerintahan, merampok sejumlah bank, memblokade jalan, juga mengibarkan bendera hitam putih di beberapa desa dan kota di seluruh provinsi Cabo Delgado.

"Kami ingin agar semua orang di sini menjalankan hukum (syariah) Islam," kata seorang anggota jihadis di dalam sebuah pesan video sambil menenteng senapan serbu Kalashnikov, dilansir dari VOA Africa. 

Baca juga: Petrus Apresiasi Pembubaran Diskusi Khilafah HTI di NTT

Kita mendengar bagaimana mereka menjelaskan tujuan akhirnya yakni membentuk sebuah negara Islam yang diatur oleh syariah.

Pesan tersebut diyakini dibuat di kota Mocimboa da Praia yang menjadi medan perang para jihadis di tenggara Afrika. Mereka tercatat sempat melakukan serangan pertama di lokasi tersebut pada Oktober 2017. 

Hingga kini, identitas dan niat dari kelompok tersebut belum diketahui secara jelas. Namun, dalam video terbaru, para jihadis tersebut secara simbolik membuka sedikit penutup wajahnya masing-masing.

"Kami tidak menginginkan pemerintah dari orang-orang yang tidak beriman (kafir), kami ingin diperintah oleh Allah," kata seorang anggota kelompok ekstremis dengan bahasa lokal, Kimwani.

Setidaknya, selama lebih dari dua tahun para kelompok militan Islam itu mengincar desa-desa terpencil di provinsi Cabo Delgado. Menurut organisasi bantuan Perancis MSF, lebih dari 700 orang tewas menjadi korban aksi teror kelompok yang menginginkan kekhilafahan di Mozambik Utara.

Baca juga: Visi Misi FPI Dalam Naungan Khilafah Islamiah

Tokoh agama setempat, uskup Dom Luiz Fernando menyatakan setidaknya terdapat 200.000 penduduk terpaksa mengungsi dengan adanya serangan teror yang dilakukan kelompok jihadis tersebut.

Bahkan, sejak bulan lalu kelompok itu semakin berani berkelana kembali ke Mocimboa da Paia dengan menyerbu pada saat malam hari. 

Mereka menjalankan aksinya dengan menggeledah lembaga pemerintah dan militer. Sejak muncul dari tempat persembunyiannya, secara terbuka mereka mengambil kendali atas tiga distrik Cabo Delgado.

Masyarakat setempat mengenal mereka sebagai Al-Shabbab, walaupun tidak diketahui secara pasti apakah masih mempunyai hubungan dengan kelompok jihadis kejam yang beroperasi di Somalia lantaran memiliki nama yang sama.

Tetapi, Islamic State Central Afrika Province (ISCAP), sebuah kelompok pecahan Islamic State yang aktif di Kongo dan Mozambik telah mengklaim serangan teranyar di Mocimboa. Seperti, dalam beberapa serangan sebelumnya sejak tahun lalu.

Baca juga: PA 212 Bicara Spanduk Khilafah Berkibar di Reuni 212

"Dari video dan apa yang dikatakan mereka, kita tahu bahwa orang-orang ini berasal dari kota Mocimboa da Praia dan bahwa mereka termasuk ke dalam kelompok yang melancarkan teror pertama pada Oktober 2017," kata pengamat keamanan Afrika dan dosen senior di Queens's University Belfast di Irlandia Utara Eric Morier-Genoud. "Kita mendengar bagaimana mereka menjelaskan tujuan akhirnya yakni membentuk sebuah negara Islam yang diatur oleh syariah,"

Sejak beberapa minggu terakhir, ribuan orang terpaksa pergi meninggalkan kota Pemba, ibukota provinsi Cabo Delgado karena khawatir akan keselamatan diri dan keluarganya.

Hingga kini, militer Mozambik belum bisa meredam serangan dari kaum jihadis yang menyatakan khilafah Islam di sana. []

Berita terkait
Megawati Soekarnoputri Tidak Terima Khilafah
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri tak terima orang yang ingin mengubah ideologi dengan khilafah
PWNU Jatim Minta Pembuat Soal Khilafah Disanksi
PWNU Jatim sangat menyayangkan adanya soal ujian di MAN terdapat soal Khilafah. Pasalnya hal tersebut bukan pertma kali terjadi.
Menag Rombak Buku karena Khilafah Dinilai Berlebihan
Menteri Agama Fachrul Razi ingin merombak buku agama Islam karena faktor khilafah, radikalisme, dan intoleransi dinilai terlalu berlebihan.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.