Kelompok Cair dalam HTI Pilih Jokowi, Kata Pengamat

Kelompok cair dalam HTI pilih Jokowi. Di bilik suara, nurani mereka yang berbicara akan memilih siapa.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyadap pohon karet usai Silaturahmi Bersama Petani Karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019). Presiden dalam kesempatan tersebut menyampaikan usaha pemerintah dalam mendongkrak harga komoditas karet di pasar, serta menginstruksikan pembangunan jalan desa di 34 provinsi menggunakan aspal yang dicampur dengan karet. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta, (Tagar 9/3/2019) - Pengamat politik dari Seven Strategic Studies Girindra Sandino tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan orang-orang eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pasti memilih Prabowo dalam Pilpres 2019.

"Saya kira ya jelas HTI kebanyakan memilih Prabowo, tapi bukan soal sistem khilafah, khilafah itu hanya konsepsi saja. Walau gerakan HTI transnasional, masih banyak dari mereka yang setia kepada Pancasila dan NKRI," ujar Girindra Sandino dalam wawancara tertulis dengan Tagar News, Jumat (8/3).

"Kita harus objektif memandang mereka. HTI yang pro Prabowo adalah mereka yang sakit hati organisasinya dianggap terlarang oleh pemerintah," lanjut Girindra.

Girindra juga tidak setuju dengan kesimpulan bahwa orang-orang yang pernah tergabung dalam HTI pasti radikal, pasti ingin mengembangkan ideologi khilafah di Indonesia.

"Tidak semua HTI itu radikal, mereka memiliki segmentasi perilaku pemilih masing-masing. Tidak juga satu komando, pasti ada saja beberapa kelompok yang cair dan memilih Jokowi entah beberapa hal," tutur Girindra.

Tidak semua HTI itu radikal, mereka memiliki segmentasi perilaku pemilih masing-masing. Tidak juga satu komando, pasti ada saja beberapa kelompok yang cair dan memilih Jokowi entah beberapa hal

"Jadi jangan terlalu bersikap dan represif juga terhadap HTI, justru dalam kampanye ini momentum penting untuk merangkul dengan visi kebangsaan dan NKRI. Di bilik suara, nurani mereka yang berbicara akan memilih siapa," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy menyebut kelompok yang menginginkan khilafah dan mengubah Pancasila seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat ini berkumpul di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Bagi HTI tidak ada pilihan lain kecuali mendukung pasangan calon nomor urut 02. Sebab, jika Jokowi terpilih lagi HTI sudah pasti tidak bisa lagi berkembang di Indonesia karena memang sudah dilarang," kata Romahurmuziy saat bertemu dengan pengurus PCNU Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (5/3) malam.

Romahurmuziy mengatakan Jokowi membubarkan HTI setelah berkonsultasi dengan ormas-ormas besar Islam dan pimpinan partai politik Islam. []

Baca juga:

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu