Jakarta – Pada musim hujan seperti sekarang ini sebagian orang percaya ketika kepala terkena hujan saat tidak memakai topi, helm, atau pelindung kepala lainnya, kepala akan menjadi sakit dan pusing. Anggapan ini diperkuat dengan banyaknya laporan keluhan pusing setelah terkena hujan.
Dalam penelitian, belum ada yang menjelaskan hubungan antara sakit kepala dan pusing yang timbul akibat paparan air hujan. Hubungan ini bisa dipahami lewat penelusuran reaksi dan mekanisme tubuh dan dapat ditarik rantai asumsi yang logis.
Namun ada beberapa hal yang dapat di jelaskan yaitu saat kehujanan, tubuh akan terpapar oleh suhu dingin yang mendadak. Air hujan ini akan membuat suhu tubuh menjadi lebih dingin terutama kepala sehingga membuat tubuh akan berusaha mengeluarkan energi agar mengurangi rasa dingin. Hal ini yang membuat orang menjadi sakit kepala.
Perubahan suhu tubuh dingin yang mendadak saat hujan itu akan menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Ketika daya tahan tubuh lemah, tubuh akan mudah terserang virus atau bakteri sehingga menyebabkan beberapa penyakit, seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan influenza.
Sebuah forum di State College melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Dilansir dari situs resmi Pennstates, selama studi ini para profesor dari Common Cold Center Cardiff University mengumpulkan 180 sukarelawan selama musim hujan.
Dalam studi pertama, sukarelawan diinstruksikan untuk menempatkan kaki mereka di semangkuk hujan yang dingin selama 20 menit. Selanjutnya, 90 peserta lainnya diperintahkan untuk menempatkan kaki mereka dalam mangkuk kosong selama 20 menit.
Setelah beberapa hari, mereka mencatat bahwa hampir sepertiga atau 29% dari peserta yang merendam kaki di air hujan lebih berisiko sakit daripada yang tidak. Gejala yang mereka alami adalah tubuh mengigil, demam, nyeri-nyeri, bahkan flu.
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap air hujan, ternyata air hujan mengandung banyak kuman yang bisa memicu penyakit. Kuman-kuman tersebut banyak muncul bersamaan dengan virus an bakteri. Karena itu saat kehujanan, Anda akan merasa demam, flu, sampai mengalami sakit kepala.
Selain perubahan suhu tubuh yang mendadak, kemungkinan penyebab sakit kepala dan pusing yang timbul setelah kehujanan lainnya yaitu karena Infeksi. Ketika hujan atau cuaca menjadi lebih dingin virus akan menyebar lebih cepat dan menginfeksi satu sama lain yang membuat seseorang menjadi lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Begitupun dengan kandungan pada air hujan. Air hujan mengandung gas-gas atau senyawa yang ada di udara sehingga lebih bersifat asam. Kandungan inilah yang bisa membuat orang menjadi merasa pusing. Hujan yang turun rintik-rintik membuat konsentrasi asam dari gas dan senyawa ini semakin besar, sehingga orang bisa tetap sakit meski hanya terkena gerimis.
Oleh karena itu, agar tidak pusing dan sakit setelah terkena hujan disarankan untuk segera mengganti baju yang basah dengan baju kering, mandi dengan air bersih dan pakailah sabun antiseptik untuk membunuh mikroorganisme yang ada di dalam air hujan.
Jika kepala terkena air hujan, segera bilas rambut agar senyawa-senyawa dan gas asam yang menempel di kepala bisa hilang. Jangan lupa konsumsi air putih yang cukup, minum vitamin, dan istirahat yang cukup. (Viona Bono Valvinka)