Kegusaran Anggota DPR Usai Dikritik Najwa Shihab

Anggota DPR Nasim Khan menilai, pernyataan yang disampaikan Najwa Shihab cenderung miring, tidak proporsional dan sangat tendensius.
Najwa Shihab disebut bersikap provokatif oleh Yasonna Laoly. (Foto: Instagram/najwashihab).

Pematangsiantar - Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan menyayangkan pernyataan Najwa Shihab yang mengkritik wakil rakyat yang ada di DPR. Dia menilai, pernyataan yang disampaikan pemilik Narasi TV itu cenderung miring, tidak proporsional, dan sangat tendensius.

“Apa yang disampaikan Najwa Shihab dalam narasi videonya sangat tendensius dan mendiskreditkan wakil rakyat. Pikirannya itu sangat tidak bijak dan jauh dari kecerdasan,” kata Nasim Khan, melalui keterangan yang diterima Tagar, Senin, 4 Mei 2020.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengakui bahwa lembaga, serta anggota DPR kerap menjadi sasaran kritik dan terkadang memang tidak proporsional untuk persoalan yang menyangkut rakyat. 

Rakyat harus diberi pengetahuan yang baik bukan diprovokasi untuk membenci DPR.

Baca juga: Reaksi Najwa Shihab Soal Pembebasan Napi Korupsi

Dia menjelaskan, yang memiliki hak eksekusi atas semua program kerakyatan adalah eksekutif, bukan legislatif.

"Setelah pembahasan bersama pemerintah baik undang-undang atau pun pembahasan anggaran, DPR hanya bisa melakukan pengawasan. Sementara yang mengeksekusi program adalah pihak eksekutif (pemerintah), rakyat harus diberi pengetahuan yang baik bukan diprovokasi untuk membenci DPR," ujarnya.

Nasim menuturkan, sesungguhnya anggota DPR adalah manusia biasa, bukan malaikat atau jin. Begitu juga yang memilih para wakil rakyat dalam pemilu adalah manusia, bukan jin dan malaikat pula. Artinya, ada yang baik dan tidak baik.

Lantas, dia menyarankan agar Najwa Shihab sebaiknya mengadukan saja secara baik kepada para wakil rakyat di Senayan, jika memiliki persoalan pribadi, bukan malah mendiskreditkan dengan menuduh DPR tidak peduli penanganan Covid-19, karena sibuk membahas berbagai aturan, seperti RUU Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja.

Nasim KhanAnggota DPR dari Fraksi PKB Nasim Khan. (foto: majalahperwira.com).

“Kalau ingin jujur kita duduk bersama. Apa yang menjadi masalah sampaikan ke wakil rakyat. Mereka sudah berjuang mewakili 270 juta jiwa rakyat Indonesia, mereka manusia bukan malaikat. Kenapa harus DPR yang 575 jiwa yang selalu disalahkan dibanding eksekutif yang ribuan orang dari pusat sampai daerah," ucapnya.

Baca juga: Najwa Shihab Salurkan Rp 4,5 Miliar Donasi Corona

Dia melanjutkan, sejauh ini masih banyak orang tidak tahu fungsi dan tugas legislatif dan eksekutif. "Tugas legislatif sudah jelas. Pelajari itu. Kita membahas bersama pemerintah semua RUU yang masuk,” katanya.

Dia menuturkan, eksekutif memiliki hak prerogatif untuk mengusulkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu), seperti Perppu No.1/2020 yang baru saja dikeluarkan presiden untuk menangani Covid-19.  

Bahkan, kata Nasim Khan, RUU Cipta Kerja juga diajukan eksekutif, bukan legislatif. Menurutnya, dalam pembahasan pun selalu bersama-sama antara pemerintah dan DPR. Dia menekankan, mekanisme tersebut harus dipahami masyarakat, karena Indonesia menganut sistem presidensial.

“Kadang masyarakat salah menilai kok, DPR tidak ada manfaatnya. Lucunya lagi, ada pembodohan kepada masyarakat dengan mengatakan, kenapa DPR tidak turun. Ingat, yang punya hak eksekusi itu eksekutif dari presiden sampai bupati atau wali kota. Kita hanya punya hak pengawasan atas program pemerintah itu,” ujar dia.

Kemudian, Nasim juga menyoroti pernyataan Najwa Shihab sangat tidak bijak terkait keterangannya soal Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat pelindung dewan. Dia justru merasa kasihan dan sedih kepada kaum profesional yang tidak cerdas, yang ikut-ikutan mendiskreditkan DPR di berbagai media.

“Apa sebetulnya yang sudah mereka (orang-orang yang suka mengkritik dengan tidak proporsional) lakukan untuk rakyat Indonesia,” kata Nasim.

Kemudian, dia mencontohkan ada Anggota DPR RI seperti Imam Suroso yang sudah berbuat banyak dengan membagikan masker dan bantuan lainnya bagi masyarakat di dapilnya, justru terserang virus corona dan akhirnya meninggal dunia.

“DPR walau setaraf presiden, tapi risikonya jauh lebih besar daripada eksekutif. Kita tidak pernah dapat pengawalan. Ke mana-mana membawa beban jiwa. Coba lihat sudah ada anggota DPR yang meninggal karena Covid-19. Bukan karena ngomong di TV, tapi karena turun ke masyarakat. Mana penghargaan masyarakat dan para pembicara yang tidak proporsional itu,” ucap Nasim Khan. []

Berita terkait
Najwa Shihab Ajak Musisi Bikin Konser #diRumahAja
Nawja Shihab bersama sejumlah musisi Tanah Air lakukan konser life dari rumah untuk hibur para pejuang Corona.
Kerja Bareng Najwa Shihab, Tashoora Rilis Lagu Baru
Grup band asal Yogyakarta, Tashoora, resmi merilis lagu baru hasil kerjasama dengan Najwa Shihab, berjudul Sintas.
Tiga Gubernur TikTok-an di Mata Najwa
Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan), Gubernur Jawa Barat (M Ridwan Kamil), dan Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) TikTok-an di Mata Najwa.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.