Maros - Kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros terjadi sejak hari Rabu 28 Agustus 2019 hingga Sabtu 31 Agustus 2019 malam. Setidaknya ada dua desa yang menjadi lokasi terbakarnya hutan dan lahan yakni Desa Purnakarya dan Desa Kurusumange.
Petugas pemadam kebakaran, Asri di lokasi kejadian mengatakan, terjadinya kebakaran hutan ini disebabkan adanya kemarau panjang.
Sudah puluhan hektar lahan di Maros yang mengalami kebakaran.
Ia menambahkan, dengan kemarau panjang ini tidak hanya hutan produktif saja yang mengalami kebakaran, juga sejumlah lahan milik warga juga ikut mengalami dampak.
Selain itu, kondisi angin yang kencang juga semakin membuat kobaran api cepat menjalar hingga mendekati pemukiman warga. Hal ini juga membuat warga menjadi khawatir.
Baca juga: Pengendara di Bawah Umur Jadi Target Operasi di Maros
“Damkar tidak mampu menjangkau lokasi kebakaran dekat rumah warga yang berada di atas bukit tersebut,” jelas Asri.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Maros, Darmawati mengatakan, saat ini warga melakukan proses pemadaman secara manual dengan peralatan seadanya.
“Strateginya adalah menghilangkan bahan mudah terbakar seperti daun kering dan ranting yang berjarak dua meter dari sebaran api,” kata Darma dalam keterangannya.
Lebih lanjut, dari data yang Ia miliki, saat ini lebaran luasan api membakar bukit seluas kurang lebih 12 hektar. Jarak titik api terakhir dari rumah warga dan villa yang berada di bukit hanya kurang lebih 20 meter.
“Api dapat dikendalikan setelah 15 orang anggota Damkar 7 orang Anggota BPBD dibantu oleh 30 orang warga masyarakat yang berada di sepanjang lereng bukit Ka'bung,” jelasnya. []
Baca juga:
- Lima Kader Nasdem Diusul Wakil Ketua DPRD Maros
- Zulkifli Hasan Beri Pembekalan Anggota DPRD PAN Maros