Kebahagiaan Umat Kristen di Kulon Progo

Setelah 4 bulan tidak bisa melaksanakan peribadatan di gereja, kini umat kristen di Kulon Progo bisa menjalankannya. Mereka bahagia.
Peribadatan di gereja kembali dibuka kembali di Kulon Progo setelah empat bulan tutup akibat pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Kegiatan peribadatan bisa terlaksana kembali di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peribadatan tetap menerapkan protokol kesehatan protokol Covid-19. Sebelumnya selama hampir 4 bulan ditutup tidak bisa melaksanakannya akibat pandemi Covid-19.

GKJ Temon merupakan gereja induk yang melingkupi tiga gereja pepanthan, yakni Gereja Glagah, Seling dan Kalidengen. Total jumlah jemaat mencapai lebih dari 700 orang. Namun sejak adanya pandemi GKJ Temon beserta gereja pepanthan ditutup untuk seluruh kegiatan peribadatan.

Pembukaan kembali peribadatan di gereja ini berdasarkan hasil rekomendasi Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kapanewon Temon. Salah satu isi rekomendasi yang dikeluarkan, yaitu peribadatan di gereja boleh diadakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pendeta Gereja Kristen Jawa Temon, Kristian Prawoko, mengatakan, sebelum mengikuti peribadatan, jemaat harus memakai masker dan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan. Selain itu jemaat juga harus mengikuti pengecekan suhu tubuh dengan alat thermo gun.

Oleh para pengurus gereja, jemaat akan dicatat jati dirinya berikut dengan hasil pengecekan suhu. Mereka boleh masuk ke dalam gereja jika suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celsius. "Di atas suhu tersebut, jemaat juga boleh mengikuti peribadatan di tempat khusus yang telah disiapkan pengurus," ujarnya kepada awak media usai mengisi ibadah minggu di GKJ Temon, Dusun Temon Kulon, Kalurahan Temon, Kapanewon Temon, Minggu 5 Juli 2020.

Dia mengatakan, pihak gereja sudah mengatur tempat duduk jemaat, baik yang ada di dalam maupun luar ruangan. Selain itu juga telah ditempelkan tanda tempat yang boleh diduduki oleh jemaat. Pengurus gereja jugs menyemprotkan cairan disinfektan di setiap sudut gereja, sekitar satu jam sebelum kegiatan dimulai dan juga setelah peribadatan selesai.

Di atas suhu tersebut, jemaat juga boleh mengikuti peribadatan di tempat khusus yang telah disiapkan pengurus.

Kristian mengatakan, prosesi peribadatan di GKJ Temon dipersingkat waktunya. Teks ayat Alkitab dikurangi, salah satunya hanya bacaan injil yang digunakan. Di samping itu, pengumuman warta jemaat juga dipersingkat sehingga durasi peribadatan bisa terlaksana kurang dari satu jam.

Seorang jemaat, Sri Isdiyati mengaku bahagia kegiatan peribadatan di GKJ Temon bisa dibuka kembali. Selama hampir empat bulan jemaat melaksanakan kegiatan ibadah di rumah masing-masing. "Senang sekali karena sekarang peribadatan akhirnya bisa kembali di gereja," ujarnya.

Dia juga senang dengan adanya penerapan protokol kesehatan. Hal ini justru diperlukan untuk menjaga jemaat terhindar dari penularan virus Covid-19. []

Berita terkait
Riwayat Pasien Baru Corona Asal Kulon Progo
Ada penambahan satu pasien corona di Kulon Progo. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan ke Jawa Tengah.
Tiga Strategi Jelang New Normal di Kulon Progo
Bupati Kulon Progo Sutedjo menyebut ada tiga langkah yang dilakukan menjelang new normal. Apa saja ketiganya itu?
Kondisi Objek Wisata Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta
Sejumlah objek wisata di Kulon Progo siap menyambut wisatawan, salah satunya Kalibiru? Bagaimana kondisinya?