Kata Manager Hotel Bunga Manggarai Terkait PNS Mesum

Penjelasan manager Hotel Bunga di Ruteng Manggarai Flores NTT terkait PNS yang diamankan polisi dari kamar hotel bersama empat gadis remaja.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Manggarai - Manager Hotel Bunga, Ojhe Ensi, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menanggapi terkait Polisi yang mengamankan SS, 55 tahun, seorang PNS asal Kabupaten Manggarai Timur, ketika sedang bersama empat remaja putri di Hotel Bunga Ruteng, Kabupaten Manggarai, Rabu, 8 April 2020, pukul 21.00 Wita malam.

"Pada malam itu penjaga hotel tidak mengetahui jika ada empat orang gadis masuk ke kamar SS, yaitu di kamar 06," ujarnya ketika dikonfirmasi Tagar, Kamis, 9 April 2020.

Pengakuan dari PSK remaja tersebut, mereka bertarif Rp 200.000 sampai Rp 800.000 sekali kencan.

Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan tamu hotel di kamar 06, empat gadis remaja itu masuk ke kamar hanya untuk meminta hotspot seluler untuk mengakses internet.

"Setelah mereka masuk ke kamar, Polisi kemudian datang dan mengetuk pintu dan mendapati mereka bersama tamu hotel. Kami juga kaget, ketika Polisi datang dan mengamankan tamu bersama empat orang gadis tersebut," ujar Ojhe.

Ditanya terkait informasi bahwa ke empat gadis tersebut merupakan PSK, Ojhe menegaskan pihak hotel tidak mengetahui hal tersebut.

"Kami tidak tahu apakah mereka PSK dan diboking secara online di Facebook," tegasnya.

Ia menjelaskan, terkait informasi Covid-19 pihak hotel mengikuti imbaun pemerintah tentang pencegahan covid-19.

"Ada tempat cuci tangan sebelum masuk hotel, setiap tamu wajib menyerahkan identitas diri jika menginap, bukan hanya itu, setiap tamu hotel wajib menginformasikan jika sudah diperiksa oleh petugas kesehatan, jika tidak, maka pihak hotel akan berkoordinasi dengan petugas kesehatan agar tamu yang baru datang diperiksa untuk mencegah Covid-19," ujarnya.

"Dalam rangka mencegah Covid-19, lingkungan hotel dan kamar tidur sudah disemprot dengan cairan disinfektan. Setiap tamu yang masuk dan keluar hotel wajib mencuci tangan menggunakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer yang ada di pintu masuk hotel," jelas Ojhe.

Ia menambahkan, dampak Covid-19 sangat dirasakan oleh para pengusaha hotel. Tamu hotel sangat berkurang, yang datang menginap hanya tamu langganan yang memiliki urusan di kota Ruteng.

Ketika di cek, SS sedang bersama empat remaja putri yang diketahui sebagai PSK online yang dibooking melalui Facebook.

Sebelumnya, pria berinisial SS, 55 tahun yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur digrebek polisi bersama empat orang perempuan di kamar hotel, yakni PDP 17 tahun, SK 16 tahun, KD 18 tahun,  MAS 18 tahun.

"Ketika di cek, SS sedang bersama empat remaja putri yang diketahui sebagai PSK online yang dibooking melalui Facebook," ujar Bhabinkamtibmas Keluraha Watu Bripka Andi Dharma.

Selain mendapati SS, Polisi juga mendapati sepasang kekasih di kamar nomor 01 yaitu JA, 24 tahun, asal Colol, Kabupaten Manggarai Timur bersama MID yang diduga seorang pelajar di Kota Ruteng.

“Pengakuan dari PSK remaja tersebut, mereka bertarif Rp 200.000 sampai Rp 800.000 sekali kencan,” sebut Bripka Andi.

Sejauh ini, pria dan PSK remaja telah diamankan di Polres Manggarai untuk dimintai keterangan. []

Berita terkait
Relawan Corona Bagi Masker untuk Wartawan Manggarai
Relawan peduli bencana Covid-19 Manggarai, yang tergabung dalam kelompok "maiga cama-cama membagikan masker untuk wartawan.
PNS Digrebek Bersama 4 PSK Remaja di Ruteng NTT
Polisi mengamankan seorang PNS asal Kabupaten Manggarai Timur dalam kamar hotel bersama empat PSK remaja di Kota Ruteng NTT
Cegah Covid-19, Lapas Ruteng NTT Hapus Jam Besuk
Jam besuk untuk keluarga yang ingin membesuk di Lapas kelas IIB Ruteng NTT ditiadakan demi menghindari penyebaran virus Corona ke dalam Lapas.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara