Keluarga Ambil Paksa Jenazah Suspect Covid-19 di RSUD Ben Mboi

Keluarga ambil paksa jenazah suspect Covid-19 dari RSUD Ben Mboi Ruteng. Ini penyebabnya.
Saat keluarga ambil paksa jenazah dari RSUD Ben Mboi Ruteng. (Foto: Tagar/Ist)

Ruteng - Keluarga IN, salah satu jenazah suspect positif Covid-19 akhirnya ambil paksa mayat IN dari RSUD Ben Mboi Ruteng karena dibiarkan terlantar atau tidak terurus oleh Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Manggarai.

Kejadian itu bermula saat IN dinyatakan hasil rapid antigen positif Covid-19 dan meninggal dunia, pada Minggu 31 Januari 2021 pukul 04.30 Wita.

Sejak saat itu, pihak RSUD Ben Mboi Ruteng melarang keluarga IN untuk mendekati mayat tersebut dan proses penguburan harus mengikuti protokol Covid-19.

Tidak ada kejelasan, kami terpaksa karena saya sebagai kakak tidak tega melihat mayat adik saya terlantar di rumah sakit.

Kakak IN, Borgias Ngabut mengungkapkan, awalnya pihak keluarga siap mengikuti arahan petugas di rumah sakit untuk tidak menyentuh jenazah IN dan keluarga bersedia proses pemakaman mengikuti protokol Covid-19.

Sejak keluarga tiba di Rumah sakit sekitar pukul 05.00 pagi wita, diminta untuk berkoordinasi dengan pihak keluarga yang masih berada di rumah duka untuk segera menggali kubur, karena jenazah IN direncanakan langsung dimakamkan dan tidak semayamkan terlebih dahulu di rumah duka sesuai protokol Covid-19.

"Kami tiba di RS jam sekitar jam 05.00 pagi, mereka minta kami untuk cepat gali kubur dan saya langsung sampaikan itu ke keluarga," katanya, Minggu 31 Januari 2021.

Sekitar pukul 10.00 wita, Borgias mendapatkan laporan dari keluarga di Wae Mbeleng bahwa proses gali kubur untuk pemakaman jenazah IN, sudah selesai.

Sejak saat ia kembali berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit untuk meminta mengantar jasad IN oleh Satgas Covid-19 sesuai protokol Covid-19.

"Awalnya saya minta petugas di RS, tapi mereka bilang itu bukan tugas kami (pihak RSUD Ben Mboi), tapi tugas tim gugus. Lalu saya tanya, tim gugus di mana? tapi mereka juga tidak jelaskan ke kami," sesal Borgias.

Karena tidak ada kejelasan dari Tim Gugus, akhirnya pihak keluarga mengambil paksa mayat tersebut dan tanpa menggunakan APD.

"Tidak ada kejelasan, kami terpaksa, karena saya sebagai kakak tidak tega melihat mayat adik saya terlantar di rumah sakit. Sampai sekarang juga tidak ada tim gugus yang hubungi kami. Kami sangat kecewa dengan tim gugus," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kabag Tata Usaha RSUD Ben Mboi Ruteng, Maksimilianus Kolbey menjelaskan, terkait penatalaksanaan jenazah kasus Covid-19, baik kasus propable, suspect maupun konfirmasi, tugas pihak RS dr. Ben Mboi adalah sampai pada pemulasaran. Dimulai sesaat setelah meninggal sampai di kamar Jenazah.

Tugas selanjutnya untuk pengantaran Jenazah dari kamar jenazah ke tempat pemakaman kata dia adalah dari gugus tugas, yaitu satuan tugas di bawah koordinasi Satpol PP. RS menyediakan mobil jenazah dan seorang sopir.

"Pemulasaran Jenazah kemarin itu, oleh petugas RS sudah rampung dan selesai pada pukul 09.00 pagi. Jenazah sudah dalam peti yang disiapkan RS. Menunggu gugus tugas hingga pukul 14.30. Padahal laporan dan koordinasi saya ke sekretariat gugus tugas sudah sejak pagi, jam 07-00an," katanya.

Hingga kini, Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai, Lodovikus D. Moa belum memberikan komentar, walau sudah menghubunginya namun belum mendapatkan jawaban. []

Berita terkait
Tekan Penyebaran Covid, Pemkot Depok & Forkopimda Sidak PPKM
Pemkot Depok dan Forkopimda lakukan sidak PPKM pada beberapa tempat yang rawan kerumunan guna tekan penyebaran Covid-19.
Jokowi Kecewa, PPKM Tidak Efektif Covid Tetap Naik
Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari-25 Januari 2021, hasil evaluasi Presiden Jokowi tidak berjalan dengan efektif.
RSUP Sardjito Yogyakarta Kejar Target Penanganan Covid-19
RSUP Sardjito Yogyakarta mengejar target penanganan pagebluk. Salah satunya dengan menambah tempat tidur pasien baik critical dan non critical.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.