Kata Kadisdikbud Bantaeng, Dana BOS Bisa Beli Kuota

Kadis Pendidikan Bantaeng mengatakan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk beli kouta internet
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Muhammad Haris saat ditemui Tagar beberapa waktu lalu. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Muhammad Haris mengatakan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk membeli kuota smartphone.

Bisa untuk guru maupun siswa walau masih sangat terbatas jumlahnya.

Walaupun masih terbatas, namun dana tersebut bisa digunakan baik guru ataupun siswa. Pembelian kuota untuk menunjang proses belajar mengajar yang menggunakan sistem dalam jaringan (daring).

"Bisa untuk guru maupun siswa walau masih sangat terbatas jumlahnya, sesuai petunjuk teknis dana BOS Reguler No.19 tahun 2020, perubahan dari permendikbud NO. 8 tahun 2020 tentang juknis Penggunaan dana BOS Reguler satuan pendidikan," katanya saat dihubungi Tagar, Senin, 10 Agustus 2020.

Adapun besaran dari jumlah dana yang bisa dibelanjakan untuk keperluan tersebut tergantung aturan internal sekolah masing-masing. Dalam hal ini Kepala Sekolah bersama segenap guru.

Sedangkan siswa yang bisa mendapatkan bantuan tambahan kuota smartphone dengan menggunakan dana BOS khusus pelajar yang mengikuti sistem daring saja.

"Tergantung perhitungan Kasek dan Guru-gurunya karena tidak semua siswa diberikan, siswa yang dapat hanya yang bisa belajar daring karena punya Hp android atau jaringan," jelasnya.

Selain itu disebutkan adanya satu provider yang telah memberikan layanan kuota murah khusus kepada satuan pendidikan Kabupaten bertajuk Butta Toa ini.

Yakni berdasarkan rekomendasi Bupati Bantaeng, Ilham Azikin, provider Telkomsel memberi bantuan kuota murah kepada sekolah.

Di lain sisi, terdapat hal yang dihawatirkan terjadi. Yaitu adanya kemungkinan penyalahgunaan kuota. Salah satu contohnya digunakan untuk bermain game daring oleh siswa di rumah.

Mengenai hal itu, Haris mengungkapkan bahwa hal tersebut butuh peran serta orang tua di rumah. Bagaimana ia mengawasi anak-anaknya saat belajar.

"Penyalaguanaan bisa saja terjadi tergantung bagaimana peran orang tuanya siswa," katanya.

Sejauh ini Kabupaten Bantaeng menerapkan dua sistem pembelajaran selama masa pandemi. Yakni daring dan luring. Bagi pelajar yang belum bisa memiliki dan mengakses smartphone, akan diberlakukan sistem belajar luring.

Sistem ini diterapkan dengan cara kunjungan guru ke rumah siswa, untuk memberikan edukasi dan pelatihan-pelatihan soal lewat Lembar Kerja Siswa (LKS). []

Berita terkait
Bantaeng Izinkan Lomba HUT RI, Ini Persyaratannya
Lomba 17-an di Kabupaten Bantaeng tidak dilarang untuk diselenggarakan. Tapi harus memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Anak Belajar di Rumah, Ibu-ibu Bantaeng Kewalahan
Banyak ibu-ibu di Bantaeng kewalahan tangani pelajaran anaknya saat pandemi Covid-19. Ini alasannya.
Syafaruddin, Nelayan Bantaeng Jadi Pengepul Lobster
Kisah Syafaruddin, 53 tahun, seorang pengepul Lobster di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengawali profesinya sebagai nelayan
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu