Anak Belajar di Rumah, Ibu-ibu Bantaeng Kewalahan

Banyak ibu-ibu di Bantaeng kewalahan tangani pelajaran anaknya saat pandemi Covid-19. Ini alasannya.
ilustrasi belajar di rumah (Foto: Tagar/guru TK Pertiwi Bantaeng)

Bantaeng - Selama masa pandemik para pelajar beraktifitas di rumah masing-masing. Hal tersebut menuai berbagai reaksi hususnya bagi para ibu. Diantaranya ada yang mengaku kewalahan.

Anita, 26 tahun, ibu dua anak berdomisili di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku cukup kewalahan saat anak-anaknya belajar di rumah.

Saya punya dua anak lelaki, dan selama pandemi dikiranya libur dan sama sekali tidak ingin menyentuh buku-buku pelajaran.

Pasalnya kedua anaknya yang bersekolah di taman kanak-kanak dan sekolah dasar kerap kali membuatnya bingung dan kikuk.

"Saya punya dua anak lelaki, dan selama pandemi dikiranya libur dan sama sekali tidak ingin menyentuh buku-buku pelajaran," katanya saat dihubungi Tagar melalui gawainya, Senin, 10 Agustus 2020.

Menurut Anita, selama anak-anaknya belajar di rumah ia menjadi tahu betapa sulitnya menjadi seorang guru. Yang mana setiap saat berhadapan dengan puluhan hingga ratusan karakter anak yang berbeda-beda.

Anak-anaknya sendiri lebih patuh pada perintah guru daripada dirinya. Begitu disebut nama gurunya, barulah kedua anaknya bergerak mengerjakan tugas sekolah.

"Kan mereka dikasi lembar kerja dari sekolah, kalau saya yang suruh tidak mau. Tapi kalau kusebut besok LKSnya mau dijemput sama guru barulah mereka bergerak," ujarnya

Kata Anita, beberapa hal lain yang mengusik diantaranya mata pelajaran yang kadang dipertanyakan oleh anaknya.

"Sebenarnya guru sudah menjelaskan materi, tapi kadang anak lupa, nah kita jelaskan ulang tapi anak bilang ah beda sama ibu guru padahal sama saja, banyak sekali alasan untuk tidak belajar," keluhnya

Anita berharap agar masa pandemi segera berakhir. Menurutnya terlalu banyak hal yang sulit ditangani selama pandemi berlangsung.

"Iya semoga cepat selesai ini pandemi, saya capek main guru-guruan," katanya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Muhammad Haris, menegaskan, tidak akan membuka sarana belajar di sekolah selama masa pandemi.

"Yang pertama sejujurnya saya tidak bisa pertaruhkan kesehatan anak-anak untuk mencoba-coba membuka sekolah, yang kedua saya tidak ingin satuan pendidikan menjadi cluster baru pandemi," kata Haris saat ditemui Tagar di ruangannya, Rabu, 5 Agustus 2020 lalu. []

Berita terkait
Syafaruddin, Nelayan Bantaeng Jadi Pengepul Lobster
Kisah Syafaruddin, 53 tahun, seorang pengepul Lobster di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengawali profesinya sebagai nelayan
Pasang Surut Bisnis Lobster Bantaeng karena Corona
Bisnis penjualan Lobster di masa pandemi Corona di Kabupaten Bantaeng mengalami pasang surut. Ini penyebabnya.
Prajurit Kodim Disiplinkan Sentra Kuliner Bantaeng
Prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 1410 Bantaeng padati sentra kuliner Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng. Ini tujuannya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.