Kasus Warga Terkena Rabies Aceh Tamiang, Kenali Penyebabnya

Dinas Kesehatan menyebutkan sebanyak 50 kasus rabies di Kabupaten Aceh Tamiang dalam dua tahun terakhir.
Ilustrasi Vaksin Rabies. (Foto: klikdokter.com)

Aceh Tamiang - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, melaporkan sebanyak 50 kasus serangan dan gigitan hewan pembawa rabies, seperti kucing, anjing dan kera terhadap manusia di kabupaten itu sejak tahun 2019 hingga tahun 2020.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) P2PM Dinkes Kabupaten Aceh Tamiang, M Nuh mengatakan, hingga Agustus 2020 sebanyak 10 kasus yang terjadi. Sedangkan tahun sebelumnya, sebanyak 40 kasus. Jumlah itu berdasarkan data yang diterima dari 15 Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang.

"Di tahun ini kasusnya sangat menurun drastis, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tertinggi pertama adalah Puskesmas Rantau, yakni sebanyak 10 kasus. Kemudian, Seruway sebanyak 7 kasus," kata Kasi P2PM, M Nuh kepada Tagar, Jumat, 2 Oktober 2020.

Selanjutnya, kata dia, Puskesmas Manyak Payed, Karang Baru, dan Simpang Kiri memiliki jumlah kasus yang sama, yakni 5 kasus. Dan diikuti oleh Puskesmas Tamiang Hulu sebanyak 3 kasus, dan Kejuruan Muda sebanyak 2 kasus. Dan terdapat 3 Puskesmas yang hanya memiliki 1 kasus, yakni Bendahara, Kualasimpang, dan Sapta Jaya. "Sementara 5 Puskesmas lainnya nol kasus," katanya.

Selain total jumlah kasus di tahun 2019 lebih tinggi dari tahun 2020 ini, Nuh mengungkap jika jumlah Puskesmas yang tidak memiliki kasus di tahun 2020 ini berbanding terbalik dari tahun sebelumnya.

"Kalau tahun lalu, 10 Puskesmas yang mempunyai kasus, dari 15 Puskesmas yang ada. Sedangkan tahun ini, hanya 5 Puskesmas yang memiliki kasus, dan 10 Puskesmas lainnya nol kasus," ujarnya.

Tertinggi pertama adalah Puskesmas Rantau, yakni sebanyak 10 kasus. Kemudian, Seruway sebanyak 7 kasus.

Adapun kelima Puskesmas tersebut yakni, Puskesmas Kualasimpang sebanyak 4 kasus, Puskesmas Sapta Jaya sebanyak 3 kasus, dan Puskesmas Manyak Payed, Karang Baru, dan Rantau sebanyak 1 kasus.

Nuh menambahkan, sejak tahun 2018 hingga saat ini, pihak Dinas Kesehatan Aceh Tamiang mengaku tidak pernah lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rabies. Hal itu dikarenakan tidak adanya lagi anggaran yang diberikan oleh pemerintah Aceh. 

"Anggaran dari pemerintah Aceh untuk melakukan sosialisasi terakhir diterima pada tahun 2017 lalu. Setelah itu tidak pernah dapat lagi anggaran itu hingga saat ini," katanya.

Meskipun pihak Dinas Kesehatan Aceh Tamiang memiliki data masyarakat yang mengalami serangan atau gigitan dari ke tiga hewan itu namun hingga saat ini belum ditemukan kasus kematian terkait rabies di Kabupaten Aceh Tamiang.

"Yang menggigit rata-rata bukan dari hewan liar, melainkan hewan peliharaan. Jadi gigitan itu tidak sampai menyebabkan rabies terhadap mereka yang digigit," katanya.

Berbeda halnya dengan gigitan Anjing, Kucing, dan Kera liar, besar kemungkinan orang yang digigit tersebut akan terinfeksi rabies yang berasal dari hewan itu. Namun, karena gigitan itu dari hewan peliharaan, maka sangat kecil kemungkinan untuk orang itu terinfeksi rabies. Dan sudah pasti tentu hewan yang dipelihara itu bersih dan terawat, serta mendapatkan makanan yang layak dari si pemilik.

"Berbeda halnya dengan hewan yang liar. Hewan itu akan memakan makanan dari tempat apa saja yang di dapatkannya, dari tempat - tempat yang kotor hingga tempat yang sangat kumuh. Sehingga bakteri rabies di hewan itu akan berkembang dan kuat," katanya.

Baca juga: 

Untuk itu, Nuh menyarankan kepada masyarakat, sedapat mungkin untuk menghindari hewan yang membawa penyakit rabies.

"Kalau digigit. Lakukanlah langkah awal dengan membersihkan luka gigitan itu dengan air mengalir dengan menggunakan sabun. Jika terjadi pendarahan hebat, segera bawa ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan tindakan pengobatan," ujarnya. []

Berita terkait
Aceh Alami Deflasi 0,10 Persen, Ini Penyebabnya
BPS Aceh menyebutkan terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,72 pada Agustus 2020 menjadi 104,62 September 2020 di Aceh.
Dinas Abdya, Aceh Bakal Tertibkan Truk Batu Gajah Nakal
Truk pengangkut batu gajah yang membahayakan pengguna jalan lain di Abdya, Aceh segera ditertibkan.
944 Warga Aceh Tamiang Alami Gangguan Jiwa
Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sedikit naik dari tahun sebelumnya, yakni 2019 yang hanya berjumlah 904 orang.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.