Jakarta - Pemerintah Afghanistan menemukan kasus virus corona pertama di negara tersebut saat laporan kasus COVID-19 di luar China, Senin, 24 Februari 2020.
Menteri Kesehatan Afghanistan Ferozuddin Feroz mengatakan saat konferensi pers di Kabul bahwa satu dari tiga dugaan kasus virus corona terkonfirmasi di Provinsi Barat Herat. Demikian dikutip dari Antara, Senin, 24 Februari 2020.
Pihaknya mengumumkan status darurat di provinsi tersebut, yang berbatasan dengan Iran sekaligus tempat terdapat puluhan kasus terkonfirmasi dan delapan orang meninggal akibat COVID-19.
Jumlah itu merupakan total kematian tertinggi di luar China, tempat wabah pertama kali muncul di kota Wuhan
"Saya mengimbau masyarakat agar tetap di rumah dan membatasi pergerakan mereka," kata Ferozuddin, dikutip dari Antara, Senin, 24 Februari 2020.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengawasan Penyakit, Kementerian Kesehatan, Dr Sayed Attaullah Sayedzai mengatakan tiga pasien terduga virus corona di Herat baru saja kembali dari Iran.
Menyusul dugaan kasus serta kabar penyebaran virus di Iran, otoritas Afghanistan menunda seluruh mobilitas darat maupun udara dengan tujuan Iran selama akhir pekan.
Negara lainnya, termasuk Turki dan Pakistan juga memberlakukan pembatasan perjalanan tujuan Iran.
Lonjakan infeksi di luar China menimbulkan ketakutan pandemik global, sehingga memicu penurunan tajam dalam pasar ekuitas lantaran para investor lebih memilih produk yang lebih aman seperti emas.
Virus corona telah menginfeksi hampir 77.000 orang dan menyebabkan lebih dari 2.500 orang meninggal di China, terutama di Wuhan.
Di luar daratan China wabah tersebut menjangkit ke sekitar 28 negara dan wilayah lainnya, dengan jumlah korban jiwa mencapai puluhan, demikian kata Reuters. []