Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tidak heran dengan tertangkapnya dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pasti menimbulkan bola liar mengenai siapa dalang utama di balik penyiksaan tersebut.
Menurutnya, kasus itu wajar saja menjadi buah bibir masyarakat, terlebih sudah menguap lebih dari dua tahun tidak terungkap. Maka itu dirinya tidak heran banyak orang berspekulasi mengenai aktor intelektual di balik penyerangan Novel.
"Selama ini tidak mendapatkan jawaban yang pasti (penyiram Novel Baswedan) dan akhirnya orang berspekluasi. Ada apa sebenarnya di belakang semuanya ini, siapa sebetulnya dalangnya?" kata Fadli Zon di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Ada oknum yang menutup-nutupi supaya ini tidak terungkap.
Terkait kasus tersebut, mantan Wakil Ketua DPR itu menyarankan sebaiknya Polri berlaku setransparan mungkin. Apabila tidak, masyarakat akan mempergunjingkan hal yang tidak keruan.
Baca juga: Profil Novel Baswedan, Penyidik Tanpa Kompromi KPK
"Saya kira sekarang ini sudah sulit lagi menutup-nutupi dan saya kira masyarakat sekarang ini mudah melakukan judgement kalau ini tidak dituntaskan," ujarnya.
Fadli mengatakan ada kesan tindakan yang begitu kejam terhadap Novel Baswedan tetapi dibiarkan berlarut-larut. Padahal hal tersebut telah dibicarakan di forum-forum internasional, yang tentu saja merugikan citra bangsa Indonesia.
Kendati demikian, dirinya mengapresiasi kinerja polisi, setelah berhasil mencocok dua pelaku penyerangan Novel Baswedan pada Kamis, 26 Desember 2019.
"Saya kira itu langkah maju. Biasanya polisi memiliki kemampuan yang cepat apalagi dalam kasus-kasus relatif cukup sederhana. Ada yang melakukan penyiraman, ada CCTV. Saya kira kalau dikejar pasti akan cepat," ucapnya.
Baca juga: Siapa Menyuruh Dua Polisi Menyerang Novel Baswedan?
Fadli tetap curiga ada faktor lain yang menghambat pengungkapan kasus, sehingga sulit terkuak. "Ada oknum yang menutup-nutupi supaya ini tidak terungkap. Jadi kasus ini adalah sebuah PR (pekerjaan rumah) besar yang harus segera dituntaskan."
Dia melanjutkan, kalau sekarang pelakunya sudah tertangkap, maka berikutnya tinggal ditelusuri keterlibatan aktor intelektual. Dirinya meyakini dua anggota Polri aktif itu bergerak atas perintah seseorang.
"Sehingga masyarakat bisa move on dengan kasus ini, karena kasus ini sudah terkatung-katung cukup lama," kata Fadli Zon. []