Kasus Covid-19 di Auckland Selandia Baru Capai Angka Tertinggi

Selandia Baru melaporkan 45 kasus lokal baru Covid-19, 29 September 2021, yang terbanyak dalam periode hampir satu bulan
Jalanan di pusat bisnis kota Auckland, Selandia Baru, terlihat sepi di tengah pandemi Covid-19, 27 Agustus 2021 (

Jakarta – Selandia Baru melaporkan 45 kasus lokal baru virus corona (Covid-19) pada hari Rabu, 29 September 2021, yang terbanyak dalam periode hampir satu bulan, sementara pandemi di Kota Auckland terus berkembang.

Auckland masih berada dalam PPKM meskipun para pejabat telah melonggarkan beberapa pembatasan sejak wabah merebak bulan lalu.

Dirjen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, mendesak warga untuk mematuhi restriksi. “Ini mencakup penggunaan masker dan yang penting adalah meminimalkan kontak dengan orang lain, tetap berada dalam gelembung Anda sebanyak mungkin,” katanya.

Bloomfield juga mendorong pengusaha agar “mendukung secara aktif” karyawan yang belum divaksinasi untuk mendapatkannya “hari ini.”

Jacinda Ardern divaksin covidPM Selandia Baru, Jacinda Ardern, saat divaksinasi dosis kedua (Foto: dw.com/id)

Para pejabat mengatakan sebagian kasus itu telah menyebar di kalangan tunawisma yang tinggal di rumah-rumah singgah, kelompok yang mungkin lebih enggan mencari layanan kesehatan daripada sebagian besar masyarakat lainnya.

Sekitar 64% warga Selandia Baru telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin virus corona (uh/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Sempat Bebas Covid, Selandia Baru Terapkan Lokcdown Nasional

Selandia Baru Lockdown Karena Ditemukan Satu Kasus Positif Covid-19

Kasus Baru Covid-19 di Selandia Baru Ungkap Tingkat Vaksinasi Rendah

Selandia Baru Selidiki Penyebaran Virus Corona di Masyarakat

Berita terkait
Selandia Baru Perpanjang Lockdown Ketat Terkait Pandemi Covid-19
Selandia Baru hari Jumat, 27 Agustus 2021, memperpanjang lockdown nasional yang ketat hingga Selasa, 31 Agustus 2021
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi