Mentawai - Kapal layar atau long boat dilaporkan terbalik usai dihantam gelombang ombak di kawasan perairan Pulau Panjang, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Memang cuaca belakangan kurang bersahabat dan sering gerimis.
Tiga warga Mentawai nyaris tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Selasa, 18 Agustus 2020 siang. Mereka bernama Ajo Limin, 48 tahun, Herman, 29 tahun, dan Tainong, 30 tahun.
Mereka diketahui baru saja kembali dari Pulau Panjang membawa buah kelapa dan hendak menuju ke Tua Pejat yang berada sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
"Kejadian itu dilaporkan langsung oleh salah seorang masyarakat (Ajo Limin) yang menjadi korban kapal boat terbalik itu," kata Kepala Basarnas Mentawai, Akmal saat dihubungi Tagar melalui sambungan seluler, Selasa, 18 Agustus 2020.
Akmal mengatakan, perahu pengangkut kelapa itu terbalik karena dihantam gelombang ombak tinggi. Apalagi, saat ini arah angin itu datang dari mana saja atau biasa ia sebut variabel. Beruntung, nyawa mereka bisa diselamatkan setelah kebetulan ada juga perahu yang melintas.
"Memang cuaca belakangan kurang bersahabat dan sering gerimis. Kami mengingatkan kepada para nelayan atau yang berlayar untuk terus memperhatikan arah angin dari segala arah," katanya.
Dari data yang berhasil dihimpun Tagar, dalam satu pekan belakangan, sebelumnya juga sudah ada dua insiden kapal terbalik dihantam ombak di sepanjang perairan Kepulauan Mentawai.
Mirisnya, satu orang bahkan dilaporkan meninggal dunia. Korban bernama Pardono, 48 tahun. Sebelumnya ia sempat dilaporkan hilang bersama dua rekannya bernama Sarmen, 25 tahun, dan Pika, 20 tahun, ketika mengantarkan kopra ke KM Sahabat Sejati.
Kemudian, kapal berpenumpang tujuh orang dilaporkan sempat terombing-ambing di perairan laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin, 17 Agustus 2020.
Informasinya, kapal pembawa material bangunan milik KM Murni tersebut mengalami mati mesin saat hendak merapat ke dermaga Tua Pejat, Mentawai. []