Operator Kapal Selam Wisata Titan Hentikan Operasi Eksplorasi dan Komersial

OceanGate sebelumnya sudah rencanakan dua ekspedisi lain ke puing-puing kapal Titanic, yang terletak di sudut terpencil Samudra Atlantik Utara
OceanGate, perusahaan AS yang mengelola kapal selam wisata Titan, menghentikan seluruh kegiatan ekplorasi dan komersialnya (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - OceanGate, perusahaan Amerika Serikat (AS) yang mengelola kapal selam wisata, Titan, yang meledak dalam penyelaman ke lokasi bangkai kapal Titanic, telah menghentikan seluruh kegiatan eksplorasi dan komersialnya, seperti terbaca di situs web perusahaan itu hari Kamis, 6 Juli 2023.

Perusahaan itu tidak memberi penjelasan lebih lanjut selain pemberitahuan di situsnya, yang ditulis dalam huruf berwarna merah: “OceanGate telah menghentikan seluruh kegiatan eksplorasi dan komersial.”

OceanGate sebelumnya sudah merencanakan dua ekspedisi lain ke puing-puing kapal Titanic, yang terletak di sudut terpencil Samudra Atlantik Utara, pada bulan Juni 2024, seperti ditampilkan situsnya.

puing kapal selam titanSerpihan dan puing-puing Titan adalah bagian penting dari penyelidikan mengapa kapal selam itu meledak. (Foto: abc.net.au/indonesian - AP/Paul Daly/The Canadian Press)

Pihak berwenang AS dan Kanada tengah menyelidiki penyebab ledakan bawah laut yang menewaskan kelima penumpang dan menimbulkan pertanyaan tentang tidak diaturnya kegiatan ekspedisi semacam itu.

Penjaga Pantai AS pekan lalu mengangkat puing-puing dan temuan yang diduga sisa jasad penumpang kapal selam bernama Titan itu, setelah pencarian di dasar samudra. Pemeriksaan puing kapal diprediksi akan memberi kejelasan tentang alasan terjadinya ledakan.

Kapal selam Titan hilang kontak dengan kapal induknya ketika melakukan penyelaman pada 18 Juni lalu. Puing-puingnya ditemukan empat hari kemudian, terserak di dasar laut sekitar 488 meter dari haluan bangkai kapal Titanic. (rd/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Diduga Sisa Tubuh Manusia Ditemukan di Puing Kapal Selam Titan
Penemuan ini menjadi bagian penting dari penyelidikan mengapa kapal selam tersebut bisa meledak dan menewaskan lima orang di dalamnya