Kapal Cepat Rp 4,5 M Aceh Singkil Belum Difungsikan

Usai dibeli, kapal cepat Aceh Singkil, Aceh hingga kini masih belum difungsikan.
Kapal Cepat berpenumpang 70 Seat atau tempat duduk penumpang milik Pemkab Aceh Singkil akan tiba pertengahan Desember 2019 memdatang. (Foto: Tagar/Khairuman)

Singkil - Kapal cepat KM Tailana milik Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh yang tiba sejak pertengahan Desember 2019 lalu, hingga saat ini, masih belum difungsikan karena terkendala tahap penyesuaian tarif.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Singkil Malim Dewa mengatakan, saat ini kondisi kapal cepat masih baik dan sedang bersandar di pelabuhan Syahbandar.

KM Tailana belum difungsikan karena masih tahap penyusunan tarif dan ususulan itu.

"KM Tailana belum difungsikan karena masih tahap penyusunan tarif dan ususulan itu, akan dibawa ke provinsi untuk ditetapkan bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat," kata Malim kepada Tagar, Senin, 24 Februari 2020.

Usulan itu, kata Malim didasari kajian jarak tempuh Singkil-Pulau Banyak, Singkil-Sinabang, Kabupaten Simeulu dan Singkil-Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumut atau sebaliknya.

Malim mengakui kapal cepat KM Tailana yang dibeli mengunakan dana otsus pemkab Aceh Singkil sebesar Rp 4,5 miliar ini masih belum difungsikan karena sedang mengalami beberapa kendala, sehingga kadang kapal cepat bersandar di Pulau Banyak dan kadang bersandar di Pelabuhan Anak laut, Singkil Utara.

Baca juga: Kapal Cepat Akan Segera Beroperasi di Aceh Singkil

"Kita sudah rapat dengan pihak BUMD setempat bahwa untuk penyesuaian tarif penumpang kapal cepat dirapatkan di Banda Aceh," ujarnya.

Apalagi, kata Malim, Dirjen Keuangan Negara juga sudah menghitung aset Kapal cepat itu berapa per mil tarifnya, namun pihaknya akan terlebih dahulu membawa proses ini ke Banda Aceh.

Malim menginformasikan, kapal tetap dikelola oleh pihak ketiga, dan sesuai arahan BUMD yang sebelumnya direncanakan dikelola pihak PT ASDP.

Sebagaimana diketahui, Kapal cepat yang dibeli pemerintah dengan tujuan akan memberikan solusi mengatasi permasalahan minimnya moda transportasi cepat dan masal ke objek wisata Kepulauan Banyak selama ini.

Kapal cepat ini nantinya akan melayani rute Singkil–Pulau Banyak dan Pulau Banyak–Pulau Banyak Barat dan sebaliknya.

Kapal tersebut dibeli menggunakan dana otsus Kabupaten Aceh Singkil dengan anggaran Rp 4,5 miliar. Sementara untuk tarif ongkos Singkil – Pulau Banyak maupun sebaliknya nantinya diperkirakan Rp 80 ribu per trip.

Selanjutnya rute Pulau Banyak–Pulau Banyak Barat maupun sebaliknya Rp 27 ribu per trip.

Kapal cepat diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir bulan Desember 2019 tahun ini. Namun hingga akhir Februari 2020 kapal cepat belum difungsikan, sehingga menjadi polemik ditengah masyarakat.[]

Berita terkait
Janda Aceh yang Mesum dengan Warga Portugal Diusir
Janda di Aceh yang digerebek mesum dengan warga asing Portugal akhirnya diberi sanksi adat berupa pengusiran dari desa setempat.
Sosok Pria Gantung Diri Gegerkan Warga Aceh Selatan
Warga Kabupaten Aceh Selatan, Aceh digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki dengan kondisi tergantung di pohon kuweni.
33 Nelayan Aceh Masih Ditahan di Thailand
Dari 33 nelayan Aceh yang masih ditahan di thailand, tiga di antaranya masih anak-anak.