Kalah Futsal, Pelajar SMP di Sleman Tawuran

Dua SMP di Sleman tawuran yang dipicu kalah saat bermain futsal. Polisi dan warga melerai tawuran itu dan menyita celurit dan modifikasi besi gir.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto (tengah) bersama kapolsek Ngaglik Komisaris Polisi Ali Masu\'d (Kanan) didampingi Kanit Reskrim Inspektur Polisi Budi Karyanto (kiri) saat menunjukkan barang bukti, Rabu 5 Februari 2020 (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Sejumlah pelajar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) A di Sleman melakukan penyerangan atau tawuran kepada pelajar SMP B. Motif penyerangan diduga akibat kekalahan saat bermain futsal.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan dalam peristiwa itu petugas mengamankan empat orang pelajar. Selain itu petugas juga menyita barang bukti celurit dan gir yang dimodifikasi dari tangan pelajar SMP A yang diduga untuk menyerang lawannya.

Pelaku sempat membuang senjata tajam tersebut untuk menghilangkan jejak tapi berhasil ditemukan. "Remaja ini diamankan karena hendak melakukan tawuran. Pelajar SMP A yang menyerang terlebih dahulu karena kalah futsal," kata Yuliyanto kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolsek Ngaglik, Rabu 5 Februari 2020.

Menurut Yuliyanto, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelajar yang diamankan berasal dari dua kelompok sekolah SMP di Sleman. Sebelum mereka diamakan, para pelajar itu sedang bertanding futsal di Meteor Candisari di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta pada Selasa 4 Februari 2020 petang.

Setelah pertandingan selesai, dalam perjalanan pulang salah seorang pelajar SMP A Sleman mengayunkan tongkat besi ke pelajar SMP B Sleman. Beruntung pukulan tongkat besi tersebut tidak sampai melukai calon korbannya. Hal itu dipicu karena kalah bermain futsal.

Remaja ini diamankan karena hendak melakukan tawuran. Pelajar SMP A yang menyerang terlebih dahulu karena kalah futsal.

SMP B kemudian lari ke arah selatan untuk menghindari perkelahian. Sesampainya di Jalan Kaliurang Km 10 terjadi bentrokan antara dua SMP itu. Akibat ulah mereka menyebabkan arus lalu lintas tersendat.

Di lokasi itu, salah satu pelajar SMP A mengayun-ayunkan gasper di tengah jalan, beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu. Warga yang melihat lantas memburu mereka karena diduga pelaku klitih yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. 

"Akhirnya mereka diamankan warga karena sudah membuat kegaduhan apalagi mereka membawa senjata tajam juga," katanya.

Polisi telah mengamankan para pelajar berinisial LTN 14 tahun, RA 15 tahun, DA 14 tahun dan NN tahun. Sebelumnya terdapat lima, karena satu hanya sebagai saksi, polisi hanya menetapkan empat pelaku.

Kapolsek Ngaglik Komisaris Polisi Ali Masu'd, didampingi Kanit Reskrim Inspektur Polisi Budi Karyanto mengatakan kasus itu masih dalam proses penyelidikan karena mereka membawa senjata tajam. Kendati demikian, mereka tidak dilakukan penahanan hanya wajib lapor. 

"Sebenarnya yang terlibat dalam peristiwa itu banyak. Tapi hanya empat yang berhasil diamanakan, saat ini masih dalam penyelidikan," katanya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pelajar SMP di Sleman Mau Tawuran Bawa Celurit
Pelajar SMP di Sleman mau tawuran usai main futsal. Mereka bawa celurit dan tongkat besi. Warga dan polisi menggagalkannya. lima pelajar ditangkap.
Niat Berburu Klitih Malah Aniaya Orang di Yogyakarta
Pemuda ditangkap polisi dugaaan penganiaan di Yogyakarta. Pelaku mengaku berniat berburu pelaku klitih, tapi malah menganiaya remaja di bawah umur.
Update Ojol Korban Klitih dan Lokasi Rawan di Sleman
Polisi masih mendalami ojek online korban klitih di Sleman. Lima orang sudah dimintai keterangan. Di sisi lain, Polres mengantongi titik rawan.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.