Bantul - Pasien pertama positif Covid-19 di Bantul berhasil sembuh setelah menjalani perawatan selama 20 hari di RSUD Panembahan Senopati (RSPS) Bantul. Pasien pertama itu adalah Kepala Kejaksaan Negeri Bantul, Zuhandi, yang dirawat pada tanggal 16 Maret hingga 4 April 2020. Berikut ceritanya.
Zuhandi mengaku tidak menau dimana dan kapan ia tertular Covid-19. "Yang jelas 28 Februari lalu saya ke Jakarta dan sempat beribadah salat magrib di bandara. Besoknya, saya bersama tiga teman pergi ke Bandung dan keesokan harinya saya kembali ke Jakarta," ujar Zuhandi dalam jumpa pers di RSPS, Sabtu 4 April 2020 malam.
Setelah itu ia mengaku sempat bepergian ke salah satu bioskop di Jakarta bersama anaknya. Usai menonton Zuhandi langsung terbang ke Yogayakrta pukul 22.00 WIB. Sebelum take off, ia menjalankan ibadah salat isya di bandara.
Lalu pada 2 Maret 2020 masuk kantor. Ketika pulang kantor tubuh Zuhandi mulai merasa nyeri serta demam. "Ketika itu saya langsung memeriksakan diri di rumah sakit dan dinyatakan negatif," ucapnya.
Lebih dua pekan kemudian, tepatnya 19 Maret 2020, Zuhandi menerima hasil swab. Sejak saat itu ditetapkan sebagai pasien pertama positif Covid-19 di Bantul. "Ketika itu dinyatakan positif saya sangat down dan harus menjalani isolasi. Jadi ketika masuk ruangan isolasi mental saya sangat kacau," katanya.
Mentalnya yang membuat terpukul adalah saat sebelum dinyatakan positif Covid-19, banyak kerabat, keluarga dan kolega yang berinteraksi denganya. "Down, belum lagi sebelum positif banyak kerabat dan keluarga yang menjenguk saya," kata mantan Kajari Klaten, Jawa Tengah ini.
Jadi ketika masuk ruangan isolasi mental saya sangat kacau.
Ia mengaku meskipun mentalnya dalam keadaan down, namun fisik Zuhandi dalam keadaan sehat dan tidak merasakan gejala apa-apa. "Secara fisik sangat sehat, tapi tidak secara mental. Saya takut menularkan virus ini kepada orang lain. Terlebih kepada anak saya sendiri yang merawat saya sebelum masuk rumah sakit," ucapnya.
Kajari Bantul Zuhandi (kiri) berhasil sembuh Coronavirus saat memberikan keterangan pada Sabtu 4 April 2020 malam. (Foto: Humas Pemkab Bantul)
Namun ketika semua pihak keluarga dan beberapa rekannya diperiksa dan hasilnya dinyatakan negatif, akhirnya mental Zuhandi kembali normal. "Sekarang saya dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah malam ini juga, saya sangat merasa lega dan sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat yang merawat saya dan juga dukungan yang diberikan kepada saya untuk sembuh," ungkapnya.
Ia berpesan bahwa warga harus sebisa mungkin tidak keluar rumah jika tidak ada suatu hal yang penting. "Karena pengalaman saya, saya tidak tahu persis kapan saya tertular. Jadi usahakan tetap di rumah patuhi imbauan pemerintah, agar virus ini tidak semakin menyebar," ujarnya.
Dia juga berpesan kepada pasien yang terjangkit agar tidak panik. "Untuk saudaraku yang terjangkit juga jangan panik dan berserah diri kepada Tuhan, yang terpenting mental kalian harus dijaga. Mental sangat mempengaruhi kesembuhan," kata dia.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, Kajari dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 20 hari. Selama itu pula menjalani dua kali uji labotarium dengan hasil negatif Covid-19.
"Hasil uji labotariumnya negatif, sudah menjalani tes dua kali dan hasilnya negatif semua. Jadi dinyatakan sembuh karena sudah menjalani tes dua kali itu," katanya pada Sabtu 4 April 2020. []
Baca Juga:
- 1.428 Pembubaran Massa Saat Corona di Yogyakarta
- Tanda Cinta Perhotelan di Yogyakarta Melawan Corona
- Lokasi Karantina ODP dan PDP Covid-19 di Yogyakarta
