Kabut Asap Ganggu Perjalanan KAI di Palembang

Kabut asap akibat kebakaran hutan di Palembang menganggu perjalanan Kereta Api.
Suasana didalam Stasiun Kereta Api Kertapati Palembang sebelum keberangkatan.(Foto: Tagar/Yuyun)

Palembang - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus melanda beberapa daerah di Provinsi Sumatera Selatan. Kondisi ini tak hanya mengganggu moda transportasi udara, bahkan perjalanan darat juga ikut terganggu karena jarak pandang yang hanya berkisar 500-800 meter.

Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengaku jika kabut asap memang menganggu aktivitas perjalanan kereta Api.

"Kabut Asap di Sumsel Cukup mengganggu, tapi kondisi saat ini masih memungkinkan kita untuk tetap memberangkatkan kereta karena tidak terlalu signifikan," jelas Aida.

Masinis Kereta Api PT KAI Divre III Palembang, Muhammad Rian, mengaku kesulitan jika dalam keberangkatan sedang terjadi kabut asap yang pekat, seperti keberangkatan di malam hari.

"Kalau keadaan kabut asap sedang pekatnya, pandangan kita jadi terganggu, takutnya tidak terlihat ada kendaraan (Mobil/motor) yang melintas menyebrangi Rel, dan itu berbahaya," jelas Rian, Kamis 19 September 2019.

Tak hanya itu, Rian juga mengaku kalau kabut asap ikut membuat matanya perih, dalam kondisi ini dirinya mengaku tidak nyaman saat mengemudikan kereta.

Lanjut Riyan, selama dalam kondisi kabut asap masih dalam jarak pandang 600-800 meter pihaknya tetap akan menjalankan kereta dengan menghidupkan lampu kabut.

"Selama kondisi kabut asap masih bisa terlihat, kita tetap akan menjalankan kereta. Jika dalam kondisi terberat ada kemungkinan kita akan memberhentikan kereta. Karena harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku," terangnya.

BMKG Meteorologi SMB II Palembang menjelaskan jika kondisi Angin permukaan yang tercatat pada Kamis 19 September umumnya dari tenggara dengan kecepatan 5-20 Knot (9-37 Km/Jam) mengakibatkan potensi masuknya asap akibat Karhutla di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.

"Jarak Pandang Tertinggi yang tercatat di Bandara SMB II Palembang pada tanggal 18  September 2019 hanya 8 Km dan Terendah pada pagi hari tanggal 19 September 2019  berkisar 500-800 m dengan Kelembapan 82-92% dengan keadaan cuaca Asap (Smoke) yang berdampak 2 (dua) Penerbangan yang mengalami holding," jelas Bambang Beny selaku Kasi Informasi BMKG  Meteorologi SMB II Palembang.

BMKG Sumatera Selatan menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransportasi pada pagi hari (04.00-07.00 WIB) dan pada sore hari (17.00-19.00 WIB) seiring potensi menurunnya jarak pandang. []

Baca juga:

Berita terkait
Di Palembang Ibu Iriana Joko Widodo Bagi-Bagi Sepeda
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Negara Hj Iriana Joko Widodo memberi motivasi terhadap ribuan siswa tentang bahaya narkoba.
Iriana Jokowi Kagumi Gambo Muba Palembang
Ibu Iriana Widodo sangat mengagumi Gambo Muba Palembang. ini kata Iriana Jokowi
Warga Palembang Gelar Salat Istisqa Minta Hujan
Ratusan masyarakat Palembang mengikuti salat istisqa untuk memohon turunya hujan di tengah asap kebakaran hutan yang melimuti kota Palembang
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura