Tegal - Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kesulitan mengakses informasi warganya yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah tetangga, Kota Tegal. Proses tracing atau menelusuri kontak erat untuk mencegah penyebaran covid jadi terkendala.
Diketahui, dari 28 kasus positif Covid-19 yang meledak di Kota Tegal, sembilan di antaranya merupakan warga Kabupaten Tegal. Kesembilan orang tersebut berasal dari kalangan tenaga kesehatan (nakes).
Juru bicara Satgas Covid Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengaku tidak mendapat akses informasi dari Dinas Kesehatan Kota Tegal soal data para nakes tersebut.
Kami kesulitan menindaklanjuti lima orang yang terkonfirmasi lainnya karena sampai dengan hari ini kami belum mendapat informasi lebih lanjut dari Dinas Kesehatan Kota Tegal.
Dari sembilan nakes, baru empat orang yang bisa ditelusuri kontak eratnya dan dilakukan tes swab pada Kamis 6 Agustus 2020. Sementara lima nakes lain belum bisa di-tracing.
"Kami kesulitan menindaklanjuti lima orang yang terkonfirmasi lainnya karena sampai dengan hari ini kami belum mendapat informasi lebih lanjut dari Dinas Kesehatan Kota Tegal," kata Joko, Minggu, 9 Agustus 2020.
Menurut Joko lonjakan kasus Covid-19 dari klaster puskesmas dan rumah sakit di Kota Tegal turut menambah jumlah kasus di wilayahnya menjadi 66 orang.
"Ada sembilan warga Kabupaten Tegal yang terkonfirmasi positif dari klaster puskesmas dan rumah sakit di Kota Tegal. Mereka tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Tegal. Ini menjadi lonjakan yang tertinggi sepanjang masa pandemi Covid-19," kata dia.
Khusus empat nakes yang sudah di-tracing, Joko merinci perempuan berinisal AAN, warga Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, pegawai di Dinas Kesehatan Kota Tegal. Kemudian perempuan berinisial EA, asal Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat yang bekerja di Puskesmas Tegal Timur.
Selanjutnya perempuan berinisial RES, warga Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, juga bekerja di Puskesmas Tegal Timur. Serta seorang dokter di Puskesmas Tegal Timur berinisial L, asal Desa Bongkok, Kecamatan Kramat.
“Untuk kasus L ini, meski alamat KTP-nya tertera warga Desa Bongkok, akan tetapi rumahnya ada di Kota Tegal, termasuk isolasi mandirinya juga di rumahnya di Kota Tegal. Tiga orang lainya juga menjalani isolasi di rumah karena tak memiliki gejala,” ucap Joko.
Adapun lima kasus lainnya yang kontak eratnya belum dilakukan pengambilan spesimen swab, Joko berharap bisa segera mendapatkan informasi lebih lanjut dari Dinas Kesehatan Kota Tegal. Tujuannya untuk memudahkan tracing agar tidak berkembang menjadi transmisi lokal.
“Petugas kami di lapangan mengalami kendala untuk mendapatkan informasi kontak eratnya karena mereka belum mau di-tracing dengan alasan akan di-tracing Dinas Kesehatan Kota Tegal,” ujarnya.
Baca juga:
- Sekolah di Tegal Dihentikan Lagi Gara-gara Masker
- Muncul Kasus Covid, Pejabat Pemkot Tegal Bungkam
- Mendagri Tito Akui Pemerintah Gagap Tangani Covid-19
Joko menambahkan untuk data lima nakes itu, pihaknya baru saja mendapat informasi. Yakni, perempuan S, asal Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, bekerja di Puskesmas Debong Lor; dokter gigi berinisial E, bertugas di Puskesmas Bandung asal Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi.
Kemudian IT, asal Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna, bekerja di Puskesmas Bandung; RAP, perempuan asal Desa Kendalserut, Kecamatan Pangkah, bekerja di Puskesmas Tegal Timur, serta DAN, laki-laki asal Desa Lumingser, Kecamatan Adiwerna, bekerja di RSUD Kardinah Kota Tegal.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi, terdapat 28 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swab di laboratorium.
"Rinciannya, 14 orang warga Kota Tegal, sembilan orang warga Kabupaten Tegal, satu orang warga Kabupaten Brebes, dua orang domisili Jakarta, satu orang domisili Bandung, dan satu orang domisili Temanggung," kata dia, Jumat, 7 Agustus 2020. []