Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan semangat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal atas lonjakan kasus positif Covid-19 setelah sebulan tak ada penambahan kasus. Ganjar meminta tes massal dimasifkan sembari sosialisasi pencegahan covid kembali diintensifkan.
"Kami sudah komunikasi dengan wali kota dan wakil wali kota, ayo Kota Tegal semuanya ditata kembali, waspada lagi, dikuatkan lagi Tim Gugus Tugas, sosialisasi lagi. Tes jangan berhenti dulu, kalau perlu tesnya ditambahi. Jangan sampai kemarin sudah bagus ternyata tiba-tiba ada kasus positif covid-19 karena kita tidak ada tes secara intens," tutur Ganjar, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Sejak 4 Juli, Kota Tegal berstatus zona hijau tanpa penambahan kasus positif, pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang dalam pemantauan (ODP). Setelah Dinas Kesehatan Jawa Tengah turun langsung melakukan tes PCR terhadap ratusan warga, diketahui ada warga terkonfirmasi positif covid-19.
Ayo Kota Tegal semuanya ditata kembali, waspada lagi, dikuatkan lagi Tim Gugus Tugas, sosialisasi lagi.
Menyikapi hal itu, Ganjar meminta Pemkot Tegal menggencarkan upaya pencegahan penularan covid-19. Salah satunya dengan melakukan tes usap berbasis pemeriksaan reaksi rantai polimerase (PCR) secara massal. Langkah itu dilakukan menyusul ditemukannya kasus positif covid-19 baru di wilayah itu.
Menurut dia Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah selama ini juga sudah membantu tes PCR di berbagai daerah, antara lain di Banyumas, Wonosobo, Wonogiri, dan Jepara. Termasuk di Kota Tegal, sejak 30 Juli hingga 5 Agustus 2020, tercatat sebanyak 28 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Adanya pandemi ini kita saling bantu, pemprov (pemerintah provinsi) akan membantu melakukan tes di daerah-daerah. Pemkot Tegal tidak sendirian. Pemprov Jateng siap membantu tes," kata dia.
Baca juga:
- Sekolah di Tegal Dihentikan Lagi Gara-gara Masker
- Tak Bermasker, Pengunjung Balai Jagong Kudus Ditegur
- Warga Semarang Tak Bermasker Siap-siap Kena Denda
Ganjar menampik tudingan bahwa Pemkot Tegal sengaja menutupi data pertambahan kasus positif covid-19. Menurut Ganjar, Pemkot Tegal mungkin belum sempat merilis data terbaru.
"Mungkin mereka merasa bahwa Kota Tegal sudah hijau maka merasa tenang, maka terus tidak dilakukan tes lagi, bukan menutupi. Tapi kami sudah sepakat untuk tidak menunda melaporkan perkembangan kasus Covid-19 supaya data sinkron dengan pusat," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Tegal sempat bungkam dengan beredarnya informasi yang menyebut sejumlah warga terpapar corona. Wakil Wali Kota Tegal Jumadi akhirnya merilisi temuan kasus Covid-19 dengan menyebut 28 kasus positif, Jumat, 7 Agustus 2020. Mayoritas dari kalangan tenaga kesehatan. []