27 Tenaga Kesehatan Kota Tegal Positif Covid-19

Kasus Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah, melonjak dratis setelah ada penambahan 28 kasus. Dari jumlah itu, 17 merupakan tenaga kesehatan.
Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi saat mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Balai Kota Tegal, Jumat 7 Agustus 2020. (Foto: Tagar/‎Farid Firdaus)

Tegal - ‎Kasus Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah, melonjak drastis setelah lebih dari satu bulan diklaim tidak ada penambahan kasus. Sebanyak 28 orang dinyatakan positif corona, 27 orang di antaranya tenaga kesehatan.

Penambahan kasus itu diumumkan oleh Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi dalam konferensi pers di Balai Kota Tegal, Jumat, 7 Agustus 2020. Konferens pers baru digelar setelah beberapa hari terakhir beredar informasi di masyarakat ihwal adanya puluhan tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas yang terkonfirmasi positif.

‎"Per hari ini ada 28 suspect positif Covid-19 di Kota Tegal dengan rincian 14 orang warga Kota Tegal, sembilan orang warga Kabupaten Tegal, satu orang warga Kabupaten Brebes, dua orang domisili Jakarta, satu orang domisili Bandung, dan satu orang domisili Temanggung," ujar Jumadi.

Jumadi mengatakan, dari 28 orang tersebut, ‎27 orang merupakan tenaga kesehatan. Rinciannya lima dokter umum, satu dokter gigi, delapan perawat, satu perawat gigi, satu petugas gizi, satu petugas laboratorium, dua petugas farmasi, dua petugas administrasi, dan lima bidan.

Dari semua itu, hasil yang keluar positif 28 orang, negatif 418 orang, belum keluar hasilnya 335 orang.

"Kemudian satu orang lagi merupakan jemaat gereja Kota Tegal yang asli Temanggung. Mereka yang positif ini menjalani isolasi mandiri," ujarnya.

Menurut Jumadi, penambahan kasus diketahui setelah dilakukan tes swab massal sejak ‎30 Juli hingga 6 Agustus 2020. Selama kurun waktu itu total sudah 779 orang yang dites swab. ‎"Dari semua itu, hasil yang keluar positif 28 orang, negatif 418 orang, belum keluar hasilnya 335 orang," ucapnya.

Baca Juga:

Jumadi belum bisa menjelaskan awal mula 28 orang tersebut, terutama para tenaga kesehatan bisa terpapar Covid-19. Dia hanya mengatakan seluruh kontak erat mereka sudah dilakukan tracing dan tracking.

"‎Kami belum bisa jelaskan karena mereka kan aktif untuk tracing masyarakat, kecuali jemaat gereja ada transmisi di daerah itu. Di gereja itu ada yang positif dan meninggal‎," kata dia.

Menyusul lonjakan kasus luar biasa tersebut, Jumadi meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir dan takut berlebihan namun tetap mematuhi protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari untuk kehati-hatian. "Karena sekarang sudah ada relawan, saya minta kepada masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan dan jangan takut berlebihan," ucapnya.

Sebelumnya, sejak 6 Mei 2020 ‎Kota Tegal menjadi satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang berstatus zona hijau karena sudah tidak ada pasien positif korona yang dirawat. Status zona hijau itu sedikit ternoda pada 7 Juni 2020 setelah ada seorang warga Kota Tegal yang dirawat di Rumah Sakit Islam Harapan Anda karena positif Covid-19.

Pasien yang merupakan bos warteg di Depok, Jawa Barat itu disebut sudah terpapar Covid-19 di luar kota sebelum pulang ke Kota Tegal. Pada awal 30 Juni 2020 pasien tersebut dinyatakan sembuh sehingga Kota Bahari kembali nol kasus Covid-19. []

Berita terkait
Update Corona Aceh: 545 Positif, 20 Meninggal Dunia
Pasien virus corona atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 8 kasus pada Jumat, 7 Agustus 2020.
Imbauan Memutus Rantai Virus Corona di Kulon Progo
Warga Kulon Progo diminta mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Bantul Terbanyak Persoalan Penyaluran Bansos Corona
Bantul menjadi kabupaten terbanyak di Provinsi DIY perihal persoalan penyaluran bansos selama masa pandemi Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.