Jakarta - Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah Faiz Rafdhi Chusnan mengharapkan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri yang baru, dekat dengan ulama.
"Saat ini posisi Kabareskrim masih kosong. Tentu kami berharap posisi yang ditinggal dapat diisi oleh sosok yang profesional, namun juga memahami kultur keragaman Indonesia serta mayoritas agama yang ada di Indonesia," kata Faiz dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, 8 November 2019, seperti diberitakan Antara.
Dia mengatakan siapa pun Kabareskrim nanti, pastinya umat Islam yang pertama mendapatkan imbas kebijakan yang diambil.
Beda halnya jika Kabareskrim paham kebutuhan umat tentu penanganan radikalisme lebih lembut.
Jadi, kata Faiz Rafdhi, sebaiknya Kabareskrim yang menggantikan Jenderal Idham Azis, bisa diisi oleh sosok yang mengerti, memahami, dekat dengan umat Islam, khususnya ulama atau tokoh-tokoh ormas Islam.
"Sebab, ulama yang paham terhadap kebutuhan umat. Jika Kabareskrim yang baru tidak mampu memahami kebutuhan rakyat, khususnya umat Islam sebagai penduduk mayoritas, maka dikhawatirkan tindakan-tindakan yang diambil merugikan umat," kata ujarnya.
Apalagi dalam penanganan radikalisme dan terorisme yang selama ini terkesan represif tentu dapat merugikan umat dan juga pemerintah.
"Beda halnya jika Kabareskrim paham kebutuhan umat tentu penanganan radikalisme lebih lembut sehingga mampu menyelesaikan akar masalah dengan tepat dan cermat," tutur Faiz. []
Baca juga:
- Kapolri Idham Azis Kawal Program Tito Karnavian
- Temuan Baru Kasus Novel Baswedan dan Kabareskrim Anyar