Yogyakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengerahkan 454 relawan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi. Mereka tersebar di enam titik posko yang tersebar di DIY.
Seperti diketahui, fenomena alam la nina yang sedang menerjang Indonesia sejak Oktober 2020. Hal itu menyusul dengan dampak yang ditimbulkan berupa hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga:
Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY, Arif Rianto Budi mengungkapkan, peristiwa bencana alam sejatinya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan persiapan untuk menghadapi potensi bencana alam. "Jika terjadi bencana atau hal lain yang memerlukan tindakan segera, Posko akan mengkoordinasikan semua potensi yang ada di PMI," kata Arif melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu, 4 November 2020.
Menghadapi bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi) kali ini memerlukan perencanaan yang lebih matang. Pasalnya situasi Yogyakarta saat ini masih dalam suasana tanggap darurat virus corona. “Di satu sisi kami harus bergerak cepat dan di sisi lain kami juga harus mempertimbangkan protokol kesehatan. Maka dari itu perencanaan yang perlu dilakukan harus lebih kompleks,” ucapnya.
Jika terjadi bencana atau hal lain yang memerlukan tindakan segera, Posko akan mengkoordinasikan semua potensi yang ada di PMI.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat harus tenang namun tetap waspada terhadap bencana alam yang dapat ditimbulkan fenomena la nina. PMI DIY berkomitmen untuk terus melakukan aksi kemanusiaan di tengah situasi seperti ini.
Sementara itu, Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo, mengungkapkan sampai saat ini PMI masih bekerja di lapangan melayani masyarakat. Hingga 1 November 2020, PMI DIY telah melakukan penyemprotan disinfektan pada 2.146 titik dengan jumlah penerima manfaat 627.567 jiwa. PMI DIY juga telah menyalurkan gunner spray kepada 1.224.533 jiwa penerima manfaat.
Baca Juga:
Selain itu, kata Gusti Prabu, sapaan akrabnya, PMI juga melakukan promosi kesehatan di 345 titik dengan jangkauan penerima manfaat 43.542 orang, dukungan psikososial 47 kali, pelayanan ambulans non pemakaman 246 kali. "Untuk pemakaman baik Covid-19 maupun non Covid-19 sebanyak 243 kali," ungkapnya. []