Ahli Paparkan Dampak dan Cara Antisipasi La Nina di Indonesia

Pakar Klimatolog IPB paparkan dampak dan cara antisipasi La Nina di Indonesia.
Ilustrasi cuaca ekstrem diperkirakan hujan lebat. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Pakar Klimatologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof dr Rizaldi Boer mengungkapkan pentingnya memberikan informasi yang efektif kepada masyarakat agar bisa mendorong semua pihak untuk mengantisipasi terjadinya anomali iklim. Khususnya fenomena La Nina di Indonesia.

Menurut Rizaldi, La Nina akan datang ke Tanah Air di akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021.

"Saya melihat memang fenomena dan prediksi cuaca terhadap kondisi La Nina ini masih moderat. Artinya antara lemah dan sedang. Kita tahu bahwa fenomena La Nina ini dampaknya terhadap perubahan hujan," kata Rizaldi lewat keterangan tertulisnya, Rabu, 4 November 2020.

Memang kelemahan kita bagaimana mengeluarkan informasi itu secara efektif dan bisa mendorong semua pihak untuk melakukan antisipasi.

HujanIlustrasi hujan lebat. (Foto: Tagar/Pixabay)

Rizaldi mengatakan informasi yang diberikan penting karena bisa dimanfaatkan dan diantisipasi oleh berbagai sektor. Pasalnya fenomena La Nina ini selalu berulang.

"Setiap perulangan kita dihadapkan pada persoalan berupa dampak yang cukup meluas di berbagai daerah. Tetapi upaya antisipasi masih jauh dari yang kita harapkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Rizaldi mengatakan poin penting dan perlu diskusikan adalah bagaimana efektivitas menyampaikan informasi ke pengguna. Termasuk, kata dia, sejauh mana akurasi ataupun skill prakiraan yang disampaikan.

"Pada wilayah yang memiliki perbedaan musim kemarau dan musim hujan yang tidak jelas, pengaruh La Nina biasanya tidak begitu besar. Tapi fenomena La Nina tersebut sangat penting dilihat dan diantisipasi khususnya pada sektor pertanian karena dampak yang sangat jelas yang biasanya dirasakan perubahan awal masuknya pada awal musim," ujarnya.

Cuaca ekstrem - hujanIlustrasi cuaca ekstrem (Foto: Antara/Umarul Faruq)

Guru Besar bidang Manajemen Risiko Iklim, Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim ini menyampaikan, fenomena La Nina untuk wilayah Indonesia Timur akan banyak memberi manfaat terutama ketepatan dalam awal musim tanam.

Ia menuturkan, durasi musim hujan di Indonesia Timur sangat singkat, dengan adanya fenomena ini kemungkinan terjadi musim hujan yang cukup panjang. Jadi risiko mengalami musim kekeringan tidak besar.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian barat dampak fenomena La Nina akan menimbulkan persoalan yang cukup besar jika tidak diantisipasi. Rizaldi menjelaskan, wilayah yang memiliki risiko dampak negatif La Nina seperti di daerah Pantai Utara (Pantura) yang bakal mendapatkan curah hujan tinggi.

"Saya yakin informasi prakiraan ini sudah rutin dikeluarkan. Memang kelemahan kita bagaimana mengeluarkan informasi itu secara efektif dan bisa mendorong semua pihak untuk melakukan antisipasi," kata Rizaldi.

Berita terkait
Cuaca Ekstrem Fenomena La Nina, Kota Solo Siaga Bencana Alam
Kota Solo bersiap menghadapi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem imbas fenomena La Nina.
BMKG Yogyakarta: Waspada La Nina, Curah Hujan Naik 40 Persen
BMKG Yogyakarta mengingatkan warga waspada La Nina karena curah hujan naik 20-40 persen. Hal ini berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.
Jokowi Minta Jajarannya Siap Hadapi Fenomena La Nina
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta jajarannya siap menghadapi fenomena iklim La Nina.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.