Jumlah Keluarga Mampu Semakin Bertambah di Kulon Progo

Jumlah keluarga miskin di Kulon Progo semakin berkurang. Setidaknya 72 keluarga tidak mampu mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.
Bupati Kulon Progo Sutedjo (tengah) berfoto bersama seusai penyerahan piagam (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Sejumlah 72 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, memutuskan mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka merasa sudah mampu dan mandiri meski tidak mendapat bantuan tersebut. 

Sebagian dari 72 KPM tersebut kemudian mendapat piagam penghargaan yang diberikan langsung oleh Bupati Kulon Progo, Sutedjo dalam acara Apresiasi dan Penghargaan KPM PKH Graduasi Mandiri di di kantor Kapanewon Galur, Selasa 13 Oktober 2020.

Baca Juga:

Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, mundurnya para KPM tersebut adalah bagian dari percepatan graduasi mandiri PKH. Pendamping PKH, melakukan berbagai pertemuan Kelompok PKH untuk menyosialisasikan peningkatan kemampuan keluarga, yang mengacu pada modul P2K2 Kementerian Sosial RI.

"Selamat untuk KPM yang sudah lulus (mundur) semoga semakin sejahtera," kata Sutedjo dalam acara l Apresiasi dan Penghargaan KPM PKH Graduasi Mandiri di Kantor Kapanewon Galur, Selasa 13 Oktober 2020.

Selamat untuk KPM yang sudah lulus (mundur) semoga semakin sejahtera.

Sutedjo menambahkan, pihaknya merasa bangga atas spirit para KPM tersebut karena menandakan mereka punya semangat untuk mandiri dan maju. Hal ini sangatlah penting karena jika hidup tanpa motivasi atau pencapaian, maka tidak akan bisa berkembang.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuak dan Perlindungan Anak Kulon Progo, Yohanes Irianta mengatakan, untuk percepatan graduasi, peran pendamping PKH dan Kementrian Agama untuk memotivasi KPM melalui kegiatan bimbingan motivasi graduasi mandiri sejahtera sangatlah penting. "Sejumlah pemuka agama dari Kementerian Agama yang akrab dengan masyarakat, juga berperan penting dal memotivasi KPM," ungkap Irianta.

Baca Juga:

Sementara itu, salah satu KPM dari Kalurahan Karangsewu, Galur, Nurwaningsih, mengatakan, keputusannya keluar dari KPM karena merasa sudah tidak layak mendapatkan bantuan tersebut seiring peningkatan perekonomian keluarganya. "Alhamdulillah sekarang sudah bisa mandiri tanpa bantuan lagi," tuturnya.

Adapun dari data terakhir pada bulan Juli 2020, jumlah KPM PKH sebanyak 30.688 KPM. Dari jumlah itu, 1.131 KPM sudah menyatakan mundur secara sukarela pada kurun waktu 2019-2020. Sementara untuk wilayah Galur sendiri, total yang KPM yang mengundurkan diri sukarela pada tahun ini sebanyak 106 KPM. []

Berita terkait
Gandeng LAN, Cara Pemkot Yogyakarta Menekan Kemiskinan
Di Kota Yogyakarta, ekonomi minus dua persen dan menekan angka kemiskinan tak sesuai target. Begini inovasi yang bakal dilakukan.
Kendala Pendataan Penerima Bansos di Kota Yogyakarta
Target pendataan Bansos di Kota Yogyakarta selesai November 2020. Namun fakta di lapangan petugas menemui kendala teknis.
Warga Hargomulyo di Kulon Progo Akhirnya Terima Bansos Beras
Setelah tertunda akibat klaster C-19, akhirnya warga Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo menerima bansos beras.