Kulon Progo - Awal musim penghujan kini sudah terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Hujan sudah turun di sebagian besar wilayah di kabupaten yang berada paling ujung di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Ancaman bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai.
Berdasarkan data di Peraturan Daerah (Perda) nomor 6/Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada 30 kecamatan rawan bencana banjir dan 53 kecamatan rawan tanah longsor.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Suhardiyana mengatakan, bencana yang berpotensi terjadi adalah tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang hingga banjir. Tanah longsor dipastikan selalu terjadi di Kulon Progo, tepatnya di daera yang terletak di perbukitan.
"Wilayah rawan longsor meliputu Kecamatan Kokap, Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo dan sebagian Kecamatan Pengasih," ujar Suhardiyana kepada Tagar, Senin, 4 November 2019.
Dia mengatakan, untuk rawan banjir berpotensi terjadi di Kulon Progo sisi selatan. Meski sudah ada normalisasi aliran sungai, namun banjir tetap harus diwaspadai. "Masyarakat dihimbau untuk waspada saat potensi banjir yang bisa mengancam sewaktu-waktu," ungkapnya
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi mengatakan hal yang perlu diwaspadai adalah angin kencang. Pada masa pancaroba atau masa peralihan musim seperti sekarang ini angin kencang sangat dimungkinkan terjadi. Pohon sudah rapuh mudah tumbang lalu menimpa rumah warga. Bahkan dimungkinkan dapat menimbulkan korban jiwa apabila tidak waspada.
"Musim Pancaroba biasanya menimbulkan angin kencang dan pohon tumbang. Masyarakat perlu mewaspadai itu," terang Ariadi.
Ariadi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan antisipasi untuk mengurangi resiko bencana. BPBD sudah menyiagakan personel Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) selama 24 jam. Warga yang terdampak bencana dan membutuhkan bantuan, dapat menghubungi petugas tersebut.
Dia juga menjelaskan, antisipasi bencana tanah longsor yang juga sudah disiapkan adalah Early Warning System (EWS) atau alat pendeteksi bencana. "Sudah ada 90 EWS yang dipasang di wilayah perbukitan Kulon Progo," kata dia.
Alat deteksi dini tersebut dipasang termasuk tiga yang baru di Dusun Klepu Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang, Dusun Ngrancak Desa Pendoworejo Kecamatan Girimulyo dan Dusun Jeruk Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh.
Dia menjelaskan, sebagian EWS tersebut tidak berfungsi, namun di sisi lain struktur tanah di lokasi rawan longsor sudah menguat. Kondisi ini bisa dikatakan cukup aman, meski warga harus tetap waspada.
Di Kulon Progo sendiri, sudah terjadi kejadian pohon tumbang akibat hujan yang disertai anagin kencang. Pohon menimpa sebuah kios milik Ramilah, 75 tahun, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh.
Di Provinsi DIY berdasarkan data di Perda 6/2019 tentang RTRW DIY terdapat 30 kecamatan rawan tanah longsor. Di Kabupaten Bantul meliputi Kecamatan Pundong, Imogiri, Dlingo, Piyungan, Pleret, dan Kretek. Kabupaten Gunungkidul meliputi Kecamatan Gedangsari, Karangmojo, Ngawen, Nglipar, Paliyan, Panggang, Patuk, Playen, Ponjong, Purwosari, Saptosari, Semin, Tanjungsari, Tepus, dan
Wonosari.
Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Cangkringan, Minggir, Pakem, Prambanan dan Turi. Kabupaten Kulon Progo meliputi Kecamatan Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Pengasih, Samigaluh, dan Temon.
Sedangkan rawan banjir di Kota Yogyakarta tercatat ada 12 kecamatan. Daerah ini berada di bantaran Kali Code, Kali Winongo dan Kali Gajahwong. Kabupaten Kulon Progo meliputi Kecamatan Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon, dan Wates.
Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Berbah, Depok, Gamping, Kalasan, Minggir, Moyudan, Sleman, dan Tempel. Kabupaten Bantul meliputi Kecamatan Bantul, Bambanglipuro, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Pleret, Pundong, Sanden, Sedayu, Sewon, dan Srandakan. Kabupaten Gunungkidul meliputi Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Panggang, Semin, dan Wonosari. []
- Longsor di Sitahuis, Pengendara Diimbau Hati-Hati
- Dua Penambang Pasir di Tegal Tewas Tertimbun Longsor
- Operator Loader Tewas Tertimbun Longsor di Cirebon