Hujan di Kulon Progo, Warga Masih Antre Air Bersih

Warga masih mengantre untuk mendapatkan air bersih seperti di Desa Purwosai, Kecamatan Girimulyo.
Warga antre air bersih di Pedukuhan Ngaglik, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Jumat, 28 Juni 2019. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Meski hujan ringan sudah mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Kulon Progo dalam beberapa hari terakhir, namun bantuan air bersih masih dibutuhkan warga.

Warga di Desa Purwosai, Kecamatan Girimulyo, misalnya, masih harus mengantre untuk bisa mendapatkan air bersih.

Sutikno, warga Desa Purwosari mengatakan, hujan yang turun dalam lima hari terakhir, belum berpengaruh pada sumber mata air mereka.

"Kondisi sumber air masih kecil sekarang. Warga masih harus mengantre demi dapat air," ujar Sutikno, Jumat 1 November 2019.

Sutikno menyebut, salah satu sumber air yang dimanfaatkan warga adalah kali penggung di Purwosari. Sementara sumber lainnya belum didapatkan.

Dia menambahkan, bantuan air bersih dari pemerintah atau donatur selama ini sudah cukup banyak, namun belum secara merata dinikmati warga.

"Yang dapat mengakses bantuan itu, mayoritas yang deket jalan. Yang agak ke dalam rumahnya, masih harus mencari sendiri," terangnya.

Status tanggap darurat yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang berlaku mulai 9 September 2019 telah berakhir 31 Oktober lalu dan tidak akan diperpanjang.

Stok masih 400-an tangki dari 90 donatur. Bantuan itu disalurkan

Meski demikian, bantuan air bersih kepada warga di wilayah terdampak kekeringan masih tetap akan diberikan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Ariadi mengakui hujan sudah turun di beberapa wilayah di Kulon Progo dan disambut baik oleh masyarakat.

Namun curah hujan belum begitu merata, sehingga sumber mata air warga belum sepenuhnya pulih. "Dengan kondisi ini, masih dilakukan droping air pada warga," kata Ariadi.

Ariadi menambahkan, meski tanggap darurat sudah habis, status siaga kekeringan masih diberlakukan sampai hujan merata di seluruh wilayah Kulon Progo.

Puncak musim hujan berdasarkan prakiraan BMKG, baru akan berlangsung pada Januari-Februari 2020.

Dia menambahkan, stok tangki dari donatur yang masih tersisa hingga saat ini mencapai sekitar 400-an, dan siap disalurkan kepada warga Kulon Progo yang membutuhkan.

"Stok masih 400-an tangki dari 90 donatur. Bantuan itu disalurkan melalui BPBD Kulon Progo, PMI, PDAM maupun Dinas Sosial Kulon Progo," terangnya.[]

Berita terkait
Krisis Air Bersih Terus Berlanjut di Kulon Progo
Krisis air bersih akibat kemarau panjang masih terus berlanjut di berbagai wilayah Kabupaten Kulon Progo.
1,5 Juta Liter Air Bersih untuk Korban Kekeringan Tegal
Kantor Perwakilan BI menyalurkan 1,5 juta liter air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Tegal.
Warga Kulon Progo Semakin Kesulitan Air Bersih
Kekeringan semakin menjadi-jadi di Kabupaten Kulon Progo. Warga semakin kesulitan mendapatkan air bersih.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.