Jokowi Soal Kasus Penyidik KPK Novel Baswedan

Presiden Jokowi meminta semua pihak tidak berspekulasi soal terungkapnya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin, 30 Desember 2019. (Foto: Tagar/Sigit AF)

Semarang - Presiden Joko Widodo meminta publik tidak berspekulasi soal pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Basewan. Ia meminta masyarakat menunggu proses hukum terhadap dua tersangka pelaku penyiraman tuntas. 

Karena itu, Jokowi mengimbau semua pihak memberikan kesempatan polisi membuktikan bahwa pelaku penyerangan adalah benar dua orang personel polisi, seperti yang dirilis pada Jumat, 27 Desember 2019.

"Jangan sebelum ketemu ribut. Setelah ketemu ribut, berikan lah polisi kesempatan untuk membuktikan bahwa itu benar-benar pelaku," kata Jokowi di kunjungannya ke Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin, 30 Desember 2019.

Jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif.

Jokowi menyebut polisi tentunya akan terus menyelidiki dan mengungkap kasus itu termasuk motif pelaku. Ia menyebutkan peristiwa atau kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi sekitar dua tahun lalu.

"Sekarang pelakunya sudah tertangkap, ya, kita sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh Polri," katanya.

Jokowi mengatakan yang paling penting saat ini adalah semua pihak mengawal penanganan kasus itu bersama-sama. "Jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif," katanya.

Jokowi mengingatkan bahwa saat ini kepolisian baru pada proses awal penyidikan dari tertangkap tersangka itu. "Kita ikuti terus, kawal terus sehingga benar-benar apa yang menjadi harapan masyarakat itu ketemu," tutur dia.

Mengenai perlunya pembentukan tim independen karena tersangka pelakunya adalah polisi aktif, menurut Jokowi, yang penting semua mengawasi penanganan kasus itu.

"Apa pun yang paling penting dikawal, semua bareng-bareng mengawal agar peristiwa itu tidak terulang lagi, yang paling penting itu," ujar dia. 

Sebelumnya, Polri mengumumkan dua tersangka penyiraman air keras Novel Baswedan berinisal RB dan RM telah diamankan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis malam, 26 Desember 2019. Mereka diketahui merupakan polisi aktif. Sejumlah sumber menyebut salah satu pelaku merupakan anggota Brimob. []

 Baca juga: 

Berita terkait
LPSK Nilai Ada Dalang Pelaku Penyiram Novel Baswedan
LPSK menilai masih ada dalang berkeliaran dari dua pelaku penyiram air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Mewaspadakan Asumsi Liar Peneror Novel Baswedan
Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta meminta seluruh pihak menahan diri dalam beropini soal kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan.
Begini Alasan Penyerang Novel Baswedan Serahkan Diri
Dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang telah diamankan oleh Polri masih menyisakan tanda tanya bagi publik.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki