Harapan Pedagang Pasar Johar Semarang ke Jokowi

Presiden Jokowi meninjau perkembangan pembangunan Pasar Johar Semarang setelah terbakar pada 2015.
Presiden Jokowi diskusi dengan sejumlah menteri serta pejabat Jawa Tengah dan Kota Semarang di Alun-alun Pasar Johar, Senin, 30 Desember 2019. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, Senin, 30 Desember 2019. Salah satu agendanya adalah melihat secara langsung perkembangan pembangunan kembali Pasar Johar usai terbakar pada 2015.

Ada harapan besar yang diangankan para pedagang pasar terbesar se-Jawa Tengah, bahkan konon se-Asia Tenggara, ketika orang pertama di Indonesia itu datang ke Johar. Setidaknya terwakili dari ungkapan pengurus Paguyuban Pedagang Pasar dan Jasa Pasar Johar.

Pedagang Pasar Johar ada sekitar 5.000 orang. Kalau Pasar Yaik ada 500-an orang.

Lewat wakil ketuanya, Mudasir, pedagang Pasar Johar berharap pemindahan pedagang dari relokasi sementara di Masjid Agung Jawa Tengah bisa dilakukan sekaligus. Artinya, pemindahan itu tidak dilakukan secara bertahap maupun per kelompok. Salah satu pertimbangannya adalah kekhawatiran kehilangan pembeli.

"Pembeli bisa pindah ke luar Semarang," kata dia di sela menyambut kehadiran Jokowi.

Lebih lanjut, ketika dipindah secara bertahap berarti pembeli akan kesulitan mencari barang kebutuhannya. Mereka pun harus repot ke Johar dan pasar relokasi. Padahal pembeli Pasar Johar banyak dari luar kota yang berniat kulakan atau membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali. Imbasnya, aktivitas ekonomi di pasar tersebut bakal tersendat.

"Perekonomian di Kota Semarang khususnya pedagang bisa terganggu," ujarnya.

Harapan lain adalah tidak ada pedagang baru di Pasar Johar setelah nanti diresmikan pengoperasiannya. Selain itu penataan pedagang juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada pedagang yang berjualan di pinggir jalan karena bisa mengganggu ketertiban lalu lintas dan kebersihan lingkungan.

"Pedagang Pasar Johar ada sekitar 5.000 orang. Kalau Pasar Yaik ada 500-an orang," imbuh dia.

Sementara dalam kunjungan kerjanya, Presiden Jokowi berkeliling ke dalam Pasar Johar. Ia nampak serius dan takjub melihat konstruksi bangunan pasar yang dibuat persis seperti bentuk aslinya.

Jokowi juga terlihat mengamati kios yang terbuat dari kayu. Kondisi lantai pasar juga tak lupun dari perhatiannya. Termasuk ketersediaan genset, alat pemadam api ringan hingga kamera CCTV.

Pasar Johar dibangun dan diresmikan sekitar tahun 1939. Dibangun oleh Belanda dan diarsiteki oleh Thomas Herman Karsten. Setelah terbakar, beberapa pilar berbentuk jamur yang masih kuat tetap dipertahankan karena termasuk bangunan cagar budaya. 

Proyek pembangunan kembali Pasar Johar dikerjakan PT Nindya Karya. Pembiayaan disokong pemerintah pusat hingga Rp 146,09 miliar.

Tampak mendampingi Jokowi, sejumlah menteri, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Staf khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi dan Aminudin Ma'ruf juga nampak dalam rombongan.

Hadir juga mendampingi sekaligus memberi penjelasan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu. Para pejabat tersebut juga terlihat ngobrol serius tapi santai di Alun-alun Pasar Johar.

Usai meninjau Pasar Johar, kunjungan Jokowi berlanjut ke kawasan Kota Lama, sekitar pukul 09.30 WIB. Dari Johar, ia gowes dengan sepeda ontel melintasi depan Kantor Pos Johar. []

Baca juga: 

Berita terkait
Jokowi Dibentak di Panggung dan Bukan Pertama Kali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan pertama kalinya dibentak di depan publik yang justru membuat suasana menjadi penuh senda gurau.
Mengintip Presiden Jokowi Saat Akhir Pekan di Solo
Presiden Jokowi bersama keluarga menikmati akhir pekan di tanah kelahirannya. Selain makan sate, Jokowi bersama cucu Jan Ethes jalan-jalan di mall.
Cerita Jokowi Soal Keakraban Gus Dur dan Romomangun
Presiden Jokowi menceritakan kisah keakraban tokoh bangsa antara Gus Dur dan Romo Mangun yang berbeda agama yang patut diteladani
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.