Jokowi Singgung Tak Perlu Sok-sokan Lockdown, KSP: Tidak Menyindir

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian meluruskan pernyataan Presiden Jokowi menyoal tak perlu sok-sokan melockdown.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian meluruskan pernyataan Presiden Jokowi menyoal tak perlu sok-sokan melockdown. (Foto: Mediaindonesia.com)

Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian meluruskan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoal tak perlu sok-sokan me-lockdown wilayah di Indonesia.

Dia menerangkan, dalam konteks ini Presiden Jokowi tidak menyindir pihak manapun. Melainkan, tengah memberi instruksi kepada para menteri dan seluruh kepala daerah agar seirama dalam menangani pandemi Covid-19 ini.

Jadi tidak menyindir apa-apa, itu instruksi, itu perintah dari pemimpin tertinggi.

"Kalau presiden pasti tidak menyindir siapa-siapa, kan levelnya presiden, beliau pasti memberikan instruksi. Kalau menyindir itu kan kesannya satu level sesama pegawai kantoran, itu saling menyindir. Ini kan atasan, pemimpin tertinggi," ujar Donny saat dihubungi wartawan, dikutip Tagar, Minggu, 4 Oktober 2020.

Baca juga: 7 Bulan Hadapi C-19, Jokowi: Tak Perlu Sok-sokan Me-lockdown

Donny melanjutkan, Presiden Jokowi memerintahkan para kepala daerah untuk memerhatikan keseimbangan antara aspek kesehatan dan ekonomi dalam penanganan pandemi ini.

"Sehingga, presiden mengintruksikan untuk pembatasan sosial berskala mikro. Artinya, mini lockdown, dengan memperhatikan sebaran maka yang dilockdown wilayah-wilayah kecil seperti kecamatan atau RT/RW kelurahan," ucapnya.

Donny menegaskan, sebagai RI-1, Presiden Jokowi memang sudah berucap sewajarnya dan sesuai porsinya, untuk memerintahkan bawahannya agar kompak dengan pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19 ini. 

"Jadi tidak menyindir apa-apa, itu instruksi, itu perintah dari pemimpin tertinggi mengenai penanganan Covid-19 terhadap seluruh kepentingan mulai dari menteri dan kepala daerah," ujar Donny.

Baca juga: Wishnutama Tak Dicopot, Jokowi Terlena Konsep Motor Terbang

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa strategi pemerintah dalam hal penanganan pandemi Covid-19 adalah mencari titik keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Di tengah mencari titik keseimbangan itu, kata dia, me-lockdown provinsi, kabupaten, dan kota bukan solusi yang tepat untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Menurutnya, jika hal itu dilakukan maka akan berimbas pada kehidupan masyarakat luas.

"Oleh sebab itu, saya dan seluruh jajaran pemerintah selalu berupaya mencari keseimbangan itu. Tidak, tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten. Karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat, tapi kita tetap serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas," ujarnya.

"Hasilnya bagaimana? ini yang terpenting. Mari kita menilai berdasarkan fakta-fakta dan data, dan bukan berdasarkan kira-kira," kata Jokowi menambahkan. []

Berita terkait
Gagal Tagih Pajak, Sri Mulyani hanya Dimanfaatkan Jokowi
Kabinet Indonesia Maju, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya dimanfaatkan Presiden Jokowi. Meski gagal menagih pajak, ia akan tetap dipertahankan.
Veteran 45 Kota Medan Adukan Nasib ke Menantu Jokowi
Veteran mengadukan nasibnya yang cukup teraniaya dan berharap menantu Presiden Jokowi itu membantu menyelesaikan masalah pertanahan veteran.
Terawan Dipetisi Ribuan Orang, Jokowi Diminta Ganti Menkes
Menkes Terawan Agus Putranto dipetisi ribuan orang. Presiden Jokowi didorong mengganti Terawan dengan sosok yang lebih memiliki kapabilitas.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.