Jokowi: Masyarakat Gotong Royong Lawan Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat bergotong royong dan kompak mewaspadai penyebaran virus corona di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membagikan 41 SK pengelolaan lahan hutan di Riau. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat bergotong royong dan kompak mewaspadai penyebaran virus corona di Indonesia. Hal demikian menurutnya akan membuat pemerintah lebih maksimal dalam mengantisipasi bertambahnya korban COVID-19.

"Gotong royong adalah modal sosial bangsa Indonesia agar mampu mengalahkan COVID-19 bersama-sama," ujar Juru bicara (jubir) Presiden, Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 12 Maret 2020.

Presiden mengajak kita semua untuk bergotong-royong menjadi pahlawan kemanusiaan melawan COVID-19.

Selain itu, kata dia, Presiden Jokowi mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran virus corona untuk memerhatikan protokol World Health Organization (WHO), di antaranya mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

Fadjroel berujar, hal yang harus diperhatikan adalah mempertahankan jarak sosial, menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut, menggunakan masker bagi yang sakit saja, dan segera mencari perawatan medis apabila mengalami demam, batuk, dan sesak nafas.

Baca juga: Waspada Corona, Indonesia Sudah Tolak 126 WNA Datang

Fadjroel RachmanJuru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. (Foto: Tagar/Popy)

"Musuh terbesar saat ini kembali ditekankan Presiden Joko Widodo adalah rasa cemas, panik, ketakutan, dan berita-berita hoaks, serta rumor. Untuk melawannya publik harus yakin dengan fakta dan informasi dari dokter dan pihak kompeten, sembari menguatkan solidaritas bersama dan gotong royong," ucapnya.

Baginya, seluruh masyarakat Indonesia adalah pahlawan kemanusiaan dalam melawan COVID-19, dari aktivitas yang terlihat sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun sesuai petunjuk WHO.

Kemudian, hal yang perlu dilakukan adalah membersihkan droplet dengan gerakan bersih droplet di lingkungan sekitar, lalu melaporkan diri ke lembaga kesehatan seperti kasus 1 dan 2 dari Depok, Jawa Barat.

"Presiden mengajak kita semua untuk bergotong-royong menjadi pahlawan kemanusiaan bagi sesama, pahlawan kemanusiaan bagi keluarga, dan saudara sebangsa setanah air melawan COVID-19," tuturnya.

Baca juga: Imbas Corona, Tepatkah Pemerintah Tanggung PPh 21?

Achmad YuriantoJuru bicara (Jubir) pemerintah khusus penanganan virus corona Achmad Yurianto di Media Center Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan COVID-19 yang menyebar di Indonesia merupakan sebuah bencana. 

Yuri mengatakan hingga kini telah ada 34 kasus yang terpapar virus corona di Indonesia, hal itu merupakan bagian dari bencana non-alam.

"Ini bencana, baca di Undang-Undang 24/2007, bencana ada 3 sumbernya yaitu alam, non-alam, krusial. Yang non-alam disebutkan ini wabah," kata Yuri di media center kantor presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Adanya bencana yang melanda Indonesia sejak beberapa minggu terakhir, menurut Yuri pemerintah dengan sigap menanganinya dengan berbagai upaya.

"Kita sudah melakukan respons, artinya sudah tanggap darurat. Jangan dimaknai bencana ini seperti gempa bumi. Kita sudah melakukan tanggap darurat, salah satu bentuk tanggap darurat adalah tracing dan ini kita kejar, ini sudah masuk situ," ucapnya.

Hingga kini, jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona di Indonesia bertambah 7 orang, total menjadi 34 pasien dari jumlah sebelumnya sebanyak 27 orang.

Pengumuman penambahan tersebut dilakukan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di media center Istana Kepresidenan, pada Rabu, 11 Maret 2020. []

Berita terkait
Pulang dari Umrah, Satu Warga Siantar Diduga Corona
Wakil Direktur RSUD Pematangsiantar membenarkan satu pasien diduga terpapar virus corona dirujuk ke RS Medan.
DPR Minta Puan Senggol Jokowi Bentuk Satgas Corona
Anggota Komisi IX DPR meminta Ketua DPR Puan Maharani menyenggol Presiden Jokowi untuk membentuk satgas penanganan corona.
DPR Minta Jokowi Siapkan Modul Tangani Virus Corona
Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan modul penanganan COVID-19 atau virus corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.