Jokowi Jelaskan UU Cipta Kerja, Netizen: Cuti Khitanan Pak?

Presiden Jokowi menjelaskan UU Cipta Kerja kepada publik secara daring.Warganet menyoroti Jokowi menyebut cuti khitanan.
Presiden Jokowi menjelaskan UU Cipta Kerja kepada publik secara daring, Jumat, 9 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Rifa yanas)

Jakarta - Empat hari setelah diketok palu oleh DPR bersama pemerintah, akhirnya Presiden Jokowi menjelaskan UU Cipta Kerja kepada publik. Karena berpidato secara daring, media sosial seketika dibanjiri komentar netizen. Salah satunya, warganet menyoroti Jokowi menyebut cuti khitanan.

Pak mohon maaf saya ngakak, kenapa bapak bilang cuti karena khitanan pak.

Perihal cuti, dapat disimak pidato Jokowi khususnya pada menit ke-06.02. Dia menepis adanya informasi yang menafsirkan UU Cipta Kerja meniadakan cuti karyawan.

"Kemudian adanya kabar yang menyebutkan, semua cuti, cuti sakit, cuti kawinan, cuti khitanan, cuti baptis, cuti kematian, cuti melahirkan, dihapuskan dan tidak ada kompensasinya. Saya tegaskan juga ini tidak benar, hak cuti tetap ada dan dijamin," sebut Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 9 Oktober 2020.

Dari ribuan komentar netizen di akun Instagram Jokowi, terselip satu komentar yang mempertanyakan cuti khitanan ini.

"Pak mohon maaf saya ngakak, kenapa bapak bilang cuti karena khitanan pak," tulis pemilik akun @saputrafliadi.

Selain komentar tersebut, umumnya netizen menyayangkan Jokowi yang terkesan lambat memberikan penjelasan terhadap UU Cipta Kerja. Bagi warganet, seharusnya UU tersebut disosialisasikan terlebih dahulu secara masif sebelum disahkan. Berikut beberapa komentar yang mengkritik Jokowi:

“Bukan pendemo yang salah tapi pendekatan wakil rakyatnya yang kurang, seandainya didiskusikan terlebih dahulu mungkin semua bisa mengerti dan faham, demo tujuannya adalah meminta pengertian dan pemahaman yang mereka kurang mengerti, andai pak presiden seperti ini diawal-awal pasti enak tu gak bakal demo terjadi dimana-mana,” kata akun Nobita nobi di kolom komentar chanel YouTube Sekretariat Presiden.

“Saran pak : berikanlah penyampaian ini secara langsung, temui teman-teman mahasiswa untuk menjelaskan tentang UU yang telah di sahkan,” tulis Adde Adhitia Adryan.

“Coba bapak atau menteri sosialisasi seperti ini sebelum omnibus disahkan, kan rakyat jadi tahu pak. Jangan salahkan rakyat kalau terjadi disinformasi pak. Dari puluhan pasal mana sempat rakyat baca detail pak. Kalau saja ada informasi seperti ini sebelumnya, saya yakin gak akan seramai kemarin. Terlalu cepat diputuskan pak,” sahut Rian danito

“Yg benar.. tenaga kerja dari Cina sudah masuk mengisi lapangan kerja,, yg datang dari Cina bukan tenaga kerja kompeten,, hanya tenaga kerja kasar. Tenaga kerja kita di PHK karena banyak perusahaan yg kolaps,, kenyataannya tenaga kerja dari Cina berdatangan. Kacau.. sungguh rusak !!!,” tulis irzbusrayan.

“Jangan hanya mementingkan dari pebisnis saja, lapangan pekerjaan tapi coba perhatikan lagi dari segala aspek misalnya dari lingkungan, apakah RUU ini memang betul tidak berpotensi pada cacat hukum. Dan tentang TKA, kalau misalnya hanya dari lapangan pekerjaan bisa saja nantinya perusahaan-perusahaan asing itu memperkenalkan robot yang nantinya akan digantikan jadi pekerja. Oooiya satu lagi teori tidak selamanya sejalan dengan lapangan pak.,” ujar Regita Pangaribuan.

Baca juga: Jenis-Jenis Cuti di Indonesia, Sarjana Muda Wajib Tahu

Di akun Instagram Jokowi, komentar netizen lebih variatif lagi. Banyak yang mendoakan kesehatan presiden, menyorot muka lelahnya, bahaya serangan hoaks, hingga pujian dan dorongan semangat. Namun, tidak sedikit pula yang memberikan kritik, berikut diantaranya:

“Ke kalimantan habis ngapain pak? Ada urusan yang lebih penting kah selain menemui mahasiswa?” tulis irfanfebriyan80.

Informasi menarik lainnya:

“Pak, contoh film jodha akbar dong. Mereka langsung menemui rakyatnya ketika ada masalah kek gini. Mereka mementingkan rakyat bukan mementingkan kekuasaan,” sebut amniefauziah.

“Pak tolong bilangin ke aparat jangan main kekerasan terhadap generasi penerus bangsa, sebab kekerasan dibalas kekerasan jadi bikin suasana tidak kondusif,” cecar akun @fbrnsyh.

“Kasian sama rakyat dan buruh pekerja pak, jalan nya kok banding lewat MK. Kan kalau semua rakyat kurang puas, harus bapak ikut suara rakyat pak. Klu begini di tengah pandemi ngapain disahkan pak,” kata akun digastore.[]

Berita terkait
Pendukung Jokowi Kecewa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Sumbar
Projo Sumbar, Pendukung Jokowi di Sumbar menyesalkan adanya aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU Cipta Kerja di Gedung DPRD, Rabu 7 Oktober 2020.
Hal Unik saat Unjuk Rasa Tertib di Jambi dan Riau
Unjuk rasa berjalan tertib. Massa pendemo dan aparat keamanan menurunkan bendera merah putih secara bersama-sama. Di Kampar, polisi bagikan buah.
Daftar Kerusakan Demo di Jakarta, Busway Rugi Rp 45 Miliar
Akibat demo di Jakarta prasarana dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Bahkan, jumlah kerugian yang dialami PT Transjakarta mencapai Rp 45 miliar
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).