Jakarta – Saat demonstrasi diwarnai aksi anarkis dan berujung ricuh terjadi di sejumlah daerah, di Jambi dan Riau justru sebaliknya. Kendati berlangsung hingga larut Kamis, 8 Oktober 2020 malam, unjuk rasa tetap berjalan tertib.
Massa pendemo dan aparat keamanan menurunkan bendera merah putih secara bersama-sama.
Penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di gelar di Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Jambi. Kehadiran massa diterima langsung oleh Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi, Dandrem 042 Gapu, Brigjen TNI M Zulkifli, dan Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto.
Setelah berjam-jam menggelar orasi dan menyampaikan aspirasi, bertepatan pukul 18.00 WIB, massa mengajak aparat untuk menggelar upacara penurunan bendera. Seketika massa melingkar di sekeliling tiang bendera yang tertancap di halaman gedung kantor Gubernur Jambi.
Dengan khidmat iringan Lagu Indonesia Raya di lapangan kantor Gubernur Jambi. Perwakilan mahasiswa yang juga aktivis Paskibraka menawarkan diri untuk menjadi pelaksana penurunan bendera.
"Pak biar kami mahasiswa yang jadi petugas penurunan bendera pak, karena kami juga merupakan petugas Paskibraka Pak," sebutnya.
Baca juga: Jurnalis Dianiaya, Alat kerja Dirampas Saat Meliput Demo
Sementara itu Danrem 042/Gapu Brigjen TNI M Zulkifli mengapresiasi mahasiswa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme.
"Walaupun sedang menyampaikan aspirasi, tapi nilai moral kebangsaan tetap tertanam di dalam hati mahasiswa untuk menjadi petugas penurunan bendera," ujarnya dilansir Antara.
Di Kampar, Polisi Berikan Air Mineral
Di bagian lain Pulau Sumatera, aksi unjuk rasa berjalan tertib juga terjadi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Massa mulai berkumpul di Lapangan Pelajar, Jalan Ahmad Yani, Bangkinang. Dari situ kemudian mereka melakukan Long March menuju bundaran depan rumah dinas Bupati Kampar, Kamis, 8 Oktober 2020 pagi.
Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja ini dilakoni puluhan mahasiswa dari LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi) bersama AMK (Aliansi Mahasiswa Kampar). Sementara, proses pengamanan melibatkan ratusan personel Polres Kampar yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Mohammad Kholid.
Sesampainya di bundaran depan rumah dinas Bupati Kampar, kelompok mahasiswa ini langsung menyampaikan orasi dengan tertib secara bergantian.
Sekitar pukul 11.15 WIB, Kapolres Kampar AKBP Muhammad Kholid dan Kadis Kesehatan Kampar Dedi Sambudi menemui massa aksi dan menyampaikan himbauan agar mahasiswa tetap menjaga situasi kondusif serta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kapolres Kampar bahkan sempat membagikan minuman dan buah kepada para mahasiswa ini. Selain itu Kapolres juga melakukan penyemprotan handsanitizer kepada mahasiswa untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Sekitar Pukul 11.30 WIB, massa aksi menandatangani petisi tentang penolakan UU Cipta Kerja. Satu jam kemudian massa aksi membubarkan diri.
“Alhamdulillah seluruh rangkaian aksi demo kelompok mahasiswa ini berlangsung dengan aman dan kondusif,” kata Kaporles.[]