Jokowi: 213 Negara Terkena Pandemi Covid-19

Jokowi mengatakan saat ini 213 negara terkena pandemi Covid-19, berebut alat kesehatan. Ia pun menggerakkan industri memproduksi alat kesehatan.
Jokowi. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Presiden Joko Widodo akrab disapa Jokowi mengatakan sekarang ini ada 213 negara yang terkena pandemi Covid-19. Semuanya memperebutkan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penanganan penyakit Covid-19 yang membuat alat-alat itu jadi langka.

Presiden menyampaikan hal tersebut di laman Facebook, Rabu malam, 15 April 2020.

"Untuk itulah, kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita, utamanya yang memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan," kata Jokowi.

"Kita tahu sejumlah industri di dalam negeri telah mampu memproduksi alat pelindung diri dalam jumlah besar. Produksi ini harus diatur agar kebutuhan para dokter dan tenaga medis di lapangan dapat segera terpenuhi," lanjutnya.

Di tengah situasi yang tidak menentu ini, kata Presiden, dibutuhkan manajemen industri yang berkaitan dengan kebutuhan alat-alat medis seperti masker, ventilator, bahan baku, obat, dan lain sebagainya untuk dapat memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasokan di dalam negeri.

"Saya telah menginstruksikan agar proses pemberian izin produksi atau izin edar kepada perusahaan yang ingin memproduksi alat-alat kesehatan itu dipercepat. Meski, tetap menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk menjaga dan membantu agar perusahaan maupun kelompok usaha dapat memenuhi persyaratan medis yang diperlukan untuk berproduksi," ujar Presiden.

Kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita, utamanya yang memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan.

JokowiJokowi dan percepatan penanggulangan penyakit Covid-19. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Pelaku industri domestik dalam waktu dekat akan memproduksi 16.000 alat pelindung diri atau APD setiap harinya dengan kriteria sesuai yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan pihaknya melalui Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian sudah bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kemudian kerja sama itu juga diperluas dengan melibatkan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Agus Gumiwang menyatakan itu dalam konferensi pers secara virtual usai rapat terbatas dipimpin Presiden Joko Widodo mengenai optimalisasi industri dalam negeri untuk penanganan Covid-19.

“Maka sudah mampu kita produksi APD sesuai standar WHO. Sudah disesuaikan standar WHO. Dalam waktu dekat bisa produksi 16 ribu per hari,” ujar Agus Gumiwang.

Di tengah situasi pandemi, APD menjadi fasilitas pelindung utama bagi para dokter tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam menangani Covid-19. APD adalah kebutuhan utama bagi paramedis.

Indonesia sempat mengalami kekurangan stok APD dan memicu dampak buruk pada keselamatan dokter dan tenaga medis.

Banyak tenaga medis dan dokter yang menggunakan alat pelindung seadanya dan tidak layak seperti halnya penggunaan jas hujan. Hal itu karena kurangnya pasokan APD saat situasi pandemi Covidd-19 sudah terjadi.

Saat membuka rapat terbatas, Presiden menyampaikan ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan dan bahan baku farmasi di tengah situasi pandemi Covid-19 harus dipastikan cukup untuk saat ini, dan untuk beberapa waktu ke depan. Hal itu juga menyangkut ketersediaan APD bagi dokter dan tenaga medis.

Pasalnya, saat ini terdapat 213 negara di dunia yang terdampak pandemi Covid-19. Banyak negara di dunia saling memperebutkan pasokan alat kesehatan dan barang farmasi guna mengatasi wabah penyakit yang menyerang saluran pernapasan itu.

Kepala Negara meminta jajaran menteri dan pimpinan lembaga untuk mengevaluasi kembali seluruh potensi sumber daya industri domestik seperti industri bahan baku obat farmasi, industri Alat Perlindungan Diri (APD), masker, ventilator dan lainnya.

“Kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita terutama industri dalam negeri kita,” kata Jokowi.

Presiden juga mengingatkan bahwa ekspor barang terkait penanganan Covid-19 harus dilakukan selektif karena perlu mengutamakan kebutuhan domestik terlebih dahulu. Selain itu impor bahan baku untuk membuat alat kesehatan dan barang farmasi untuk menangani Covid-19 harus dipermudah. []

Baca juga:

Berita terkait
Mitigasi Corona untuk UMKM, Jokowi: Jangan Terlambat
Sektor UMKM yang paling banyak terpapar pendemi virus corona Covid-19. Untuk itu, Jokowi menyampaikan mitigas dampak Covid-19 terhadap UMKM.
Hadapi Wabah Corona, Jokowi: Tidak Boleh Pesimistis!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar jajarannya tetap optimis, berikhtiar, dan bekerja keras memulihkan dari pandemi corona Covid-19.
Jokowi Minta Mendagri dan Menkeu Tegur 103 Daerah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegur 103 daerah.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban