Hadapi Wabah Corona, Jokowi: Tidak Boleh Pesimistis!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar jajarannya tetap optimis, berikhtiar, dan bekerja keras memulihkan dari pandemi corona Covid-19.
Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 2 April 2020 (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar jajarannya tetap optimis, berikhtiar, dan bekerja keras dalam memulihkan dampak kesehatan dengan adanya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta jajarannya dapat memulihkan ekonomi Nasional yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19.

Kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Tidak boleh pesimistis.

Menurut Jokowi, tak hanya Indonesia yang mendapat cobaan berat ini, karena mayoritas negara lain diprediksi akan mengalami koreksi tajam terhadap target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020.

Baca juga: Imbas Covid-19 Jokowi dan Para Menteri Tak Dapat THR

"Kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Tidak boleh pesimistis. Kita harus tetap berikhtiar dan bekerja keras dalam upaya pemulihan-pemulihan, baik pemulihan kesehatan maupun ekonomi. Insyaallah kita bisa," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 14 April 2020.

Sebagai informasi, berbagai lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia juga memprediksi ekonomi global tahun 2020 akan memasuki periode resesi. Data perkiraan yang diterima Jokowi, ekonomi global disebut dapat merosot menjadi minus 2,8 persen.

Dengan tegas Jokowi meminta jajarannya untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang mungkin ditimbulkan hingga tahun 2021 mendatang. 

Baca juga: Jokowi Minta Mendagri dan Menkeu Tegur 103 Daerah

Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, dibutuhkan perhitungan dan persiapan yang teramat cermat untuk menghadapi hal tersebut.

"Saya ingatkan, kita harus tetap fokus pada misi besar kita yaitu reformasi struktural yang harus terus tetap berjalan," ucapnya.

Jokowi menekankan, pandemi Covid-19 menjadikan seluruh negara yang terdampak harus ekstra kerja keras membangun ekonomi secara berkesinambungan.

"Reformasi struktural yang mencakup reformasi regulasi, reformasi birokrasi, dan reformasi dalam peningkatan produktivitas dan transformasi ekonomi sebagai misi besar Indonesia harus terus dijalankan," ujar Jokowi.

Virus Corona di Indonesia

Achmad Yurianto.Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto.(Foto: Youtube/BNPB Indonesia)

Informasi dari Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona atau Covid-19 Achmad Yurianto, per 14 April 2020, masih ada penambahan kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Dalam kurun waktu 24 jam, total pasien positif Covid-19 menjadi 4.839 orang.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 282 sehingga total menjadi sebanyak 4.839 orang," ujar Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa, 14 April 2020.

Penambahan kasus positif corona juga diiringi dengan penambahan kasus pasien yang dinyatakan sembuh atau negatif corona. Dari sebelumnya 380 orang negatif corona bertambah sebanyak 46 orang.

"Sementara kita bersyukur cukup banyak pasien yang sudah sembuh, sudah ada 426 orang sampai dengan hari ini akumulasinya yang dinyatakan sembuh ," ucapnya. []

Berita terkait
Jokowi Lantik Pendamping Anies Baswedan Besok di Istana
Presiden Jokowi akan melantik pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria besok di Istana Negara besok hari.
Demokrat: Andi, Stafsus Jokowi Punya Kepentingan Pribadi
Kenapa Politikus Demokrat Ferdinand H menilai stafsus Milenial Presiden Jokowi, Andi Taufan mempunyai kepentingan pribadi?
Jokowi Minta Pangkas Belanja Tak Penting
Presiden Jokowi meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk memangkas belanja tak penting dalam kondisi pandemi Covid-19.