Jembatan Warna Warni di Flores Jadi Tempat Spot Foto

Sebuah jembatan di Kabupaten Manggarai Flores NTT menjadi menarik karena warga sekitar mencatnya dengan cat berwarna warni.
Jembatan Wae Bobo 3 di Cat Warna Warni. (Foto: Tagar/Yos Sukur)

Manggarai Timur - Jembatan baru Wae Bobo 3, di Kelurahan Kota Ndora, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, menjadi favorit dan nyaman untuk berfoto. Jembatan yang dibangun pada tahun 2012 dengan panjang 60 meter ini, di cat warna warni oleh komunitas orang muda di Borong, sehingga terlihat seperti pelangi.

Kepala Kepolisian Sektor Borong, Ajung Komisaris Polisi (AKP) Ongkowijono Tri Atmodjo, dan Haji Mbonga, Kepala Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, terlihat duduk santai mengawasi para pekerja yang sedang mengecat kerangka jembatan dengan cat yang warna warni.

Ditemui dilokasi jembatan baru Wae Bobo Jumat, 20 September 2019, kepada Tagar, Haji Ali Mbonga menjelaskan, kegiatan pengecatan jembatan baru Wae Bobo merupakan inisiatif  bersama Kelurahan Kota Ndora, Kekurahan Rana Loba dan keluarga besar Kepolisian Sektor (Polsek) Borong, dalam rangka menjadikan kota Borong sebagai kota seni dan indah.

"Kegiatan ini atas inisiatif orang muda Borong, Lurah Kota Ndora dan bersama Bapak Kapolsek Borong dan saya mewakili warga Kelurahan Rana Loba, kita ingin Borong jadi kota seni dan kota indah," ujarnya.

Menurut dia, biaya pembelian cat dan orang muda yang berkerja berasal dari kontribusi  semua pihak yang terlibat dan didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur.

"Jadi semua biaya ditanggung bersama, kami membuka pintu selebarnya untuk setiap orang yang mau berkontribusi untuk keindahan kota Borong," ujarnya.

Mendukung pernyataan Haji Mbonga, Kepala Kepolisian Sektor Borong yang akrab disapa Bapak Ongko mengatakan, jika kegiatan pengecatan jembatan ini sebagai inisiatif dan inpirasi bersama agar semua orang bisa menerapkan ide dan jiwa seninya untuk keindahan kota Borong.

"Kegiatan ini dalam rangka agar para pemuda dan siapapun mampu menyalurkan bakat seninya secara positif untuk keindahan kota Borong," tegas pria berbadan tegap tersebut.

Dikatakannya, manfaat jembatan yang penuh warna warni ini sangat banyak. Ke depan, kata Ongko, kita bisa gunakan untuk spot foto, membuka kuliner lokal, kedai kopi dan usaha lain yang bisa membantu perekonomian masyarakat.

"Manfaat jembatan ini dan lokasi seputarnya sangat luar biasa, tempat ini kaya akan hasil perkebunan seperti ubi, pisang, kopi, kita bisa buka kuliner dan kedai kopi," ungkap Mantan Kasat OBS Polres Kupang Kota tersebut.

Selain cat, jembatan tersebut akan ditambakan dengan lampu-ampu, sehingga jembatani tidak lagi terkesan angker dan serem tetapi menjadi tempat nyaman untuk berfoto-foto.

"Kita akan tambahkan lampu sehingga jembatan ini jauh dari kesan angker dan bisa untuk foto-foto pra weding," terang Ongko.

Seorang warga yang melewati jembatan Wae Bobo 3 ini turut berkomentar terkait ide kreatif yang dilakukan para pemuda, Lurah Kota Ndora, Lurah Rana Loba dan Polsek Borong.

"Ide ini luar biasa, jembatan ini tidak lagi tekesan serem tapi sekarang nyaman dan ramai", kata Nicolaus warga kota Borong.

Menurut Dia, sikap para pihak yang terlibat dalam kegiatan pengecatan jembatan ini patut diapresiasi. Mereka sudah menunjukan sikap cintanya kepada kota Borong dan hal ini harus diikuti oleh sikap warga agar menghargai hasil karya mereka dengan cara tidak mencoret sembarangan.

"Hasil karya mereka luar bias, kalau semua warga di Matim mengubah jembatan seperti ini, maka Matim akan menjadi Kabupaten yang indah dan seni," ujar Nicolas. []

Baca juga:

Berita terkait
Proyek Air Minum Rp 1,9 M di Flores Terkesan Mubazir
Krisis air minum bersih di kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT semakin parah
Kronologi Ibu Membuang Bayi di Flores NTT
Florida Jemina mencekik bayi yang ia lahirkan kemudian menyuruh ibunya, Avelina Sadem, membuang bayi itu ke lubang WC. Tragedi di NTT.
Ibu dan Anak di Flores, Buang Bayi ke Lubang WC
Ibu dan anak di Flores Manggarai Timur dalangi pembuangan bayi. Berikut kronologis ke duanya membuang bayi ke dalam lubang WC
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.